Teh merupakan salah satu komoditas yang banyak diekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Indonesia mengekspor 44,9 ribu ton teh, setara dengan US$89,9 juta di tahun 2022. Nilai tersebut naik 5,5% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Merangkum rata-rata nilai ekspor di tahun 2016 hingga tahun 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor teh terbesar ke-13 di dunia. Rata-rata nilai ekspornya sendiri mencapai US$25,8 juta per tahun. Adapun urutan pertama dipegang oleh Tiongkok dengan rata-rata nilai produksi sebesar US$1,78 miliar per tahun.
Di tahun 2023 sendiri, Indonesia masih aktif mengekspor teh ke beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, Amerika Serikat, hingga Tiongkok. Indonesia memproduksi 122,7 ribu ton teh di tahun tersebut, yang mana volume produksinya menurun sekitar 1,6% yoy.
Jawa Barat merupakan provinsi penghasil teh terbesar di Indonesia, dengan volume produksi mencapai 82,1 ribu ton, setara dengan 66,92% dari total produksi teh keseluruhan. Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan total produksi sebesar 14,1 ribu ton. Posisi ketiga dipegang oleh Sumatera Utara dengan volume produksi sebanyak 9,6 ribu ton, disusul Sumatera Barat dengan 5,6 ribu ton.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2023, hanya ada 9 provinsi yang menghasilkan teh di Indonesia. Kesembilan provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.