Kesadaran akan pentingnya mengurangi produksi sampah plastik telah mencapai tingkat yang sangat tinggi di Indonesia. Sebuah laporan terbaru dari World Wildlife Fund (WWF)Â menunjukkan bahwa 96% masyarakat Indonesia merasa penting untuk mengurangi produksi sampah plastik di dunia.
Angka ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam terkait dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan kehidupan laut. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk mengurangi sampah plastik telah meningkat secara signifikan, dengan berbagai inisiatif dari komunitas masyarakat.
Peningkatan kesadaran ini tidak lepas dari banyaknya kampanye lingkungan dan edukasi publik yang dilakukan oleh berbagai pihak. Media massa, organisasi non-pemerintah, dan aktivis lingkungan telah bekerja sama untuk menyebarkan informasi tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya upaya pengurangan terhadap hal tersebut.
Namun, seruan saja tidak cukup. Aksi nyata dari masyarakat Indonesia perlu lebih ditingkatkan agar dapat mewujudkan Indonesia yang bebas dari sampah. Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi produsen sampah plastik terbesar kelima di dunia. Indonesia menyumbang setidaknya 5,75% sampah plastik di laut.
Maka dari itu, tingkat kesadaran sebesar 96% pada masyarakat Indonesia adalah langkah awal yang sangat positif untuk dunia yang lebih hijau dan bersih dari sampah plastik. Pemerintah dalam hal ini perlu membuat kebijakan yang lebih tegas dan memberikan insentif berkala untuk mendorong penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Lebih lanjut, kesadaran warga global terhadap isu ini juga cukup tinggi. Uganda menempati urutan pertama dengan angka 97%. Selanjutnya disusul oleh Indonesia dengan 96%, Meksiko dengan 93%, dan Malaysia sebesar 92%. Chili, Argentina, Singapura, Thailand, dan Irlandia memiliki proporsi yang sama, yakni 91%.
Baca Juga:Â Ada Indonesia di Daftar Penghasil Sampah Plastik Terbanyak Dunia