Sepanjang 2023, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mencatat terdapat hingga 86 kasus kekerasan yang terjadi pada jurnalis yang dilaporkan. Angka ini melonjak dibandingkan dengan pada 2022 yang tercatat sebanyak 61 kasus dan 2021 sebanyak 41 kasus.
Kekerasan fisik menjadi kasus yang paling banyak dialami jurnalis dan dilaporkan kepada AJI. Terdapat 19 kasus kekerasan fisik terhadap jurnalis.
Salah satu yang terbaru adalah kasus kekerasan terhadap jurnalis CNN yang dikeroyok massa saat tengah meliput prosesi penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Serangan digital juga menjadi bentuk kasus kekerasan yang paling banyak dialami jurnalis. AJI mencatat 14 laporan terkait serangan digital yang dialami jurnalis dan media, mulai dari penyerangan digital terhadap website resmi media hingga peretasan akun personal jurnalis.
Seperti pada Desember 2023 lalu, website serta aplikasi milik media Kompas.id mengalami pola serangan tak wajar yang mengganggu traffic sistem. Hal ini berdampak pada sulitnya akses terhadap website media. Serangan digital ini terjadi tepat setelah Kompas menerbitkan laporan investigasi tentang bisnis judi online.
Selanjutnya, AJI mencatat terdapat masing-masing 13 kasus berupa ancaman dan teror/intimidasi. Ancaman dan intimidasi yang terjadi beragam, seperti teror terhadap keluarga jurnalis, bahkan ancaman penembakan.
Ancaman penembakan terhadap jurnalis terjadi pada beberapa awak media yang meliput pemeriksaan Menteri Koordinator Perekonomian, Arilangga Hartanto, pada Juli 2023 lalu. Aksi pengancaman dilakukan oleh pengawal kepada para wartawan yang hendak meminta keterangan Airlangga.
Selain itu, kekerasan lain yang kerap dialami jurnalis saat bertugas adalah pelarangan liputan, penghapusan hasil liputan, hingga kekerasan seksual atau berbasis gender. Perusakan alat jurnalis ketika bertugas, pelecehan, bahkan penuntutan hukum pun juga tercatat sebagai kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilaporkan pada AJI.
Apabila melihat keseluruhan data, terdapat total 1.037 kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi dari 2006-2023. Kekerasan fisik pun menjadi bentuk kekerasan yang paling banyak dialami jurnalis. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah dalam menjamin kebebasan dan keamanan pers.