Akses terhadap sumber air minum layak merupakan salah satu indikator penting yang mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak pada tahun 2024 meningkat menjadi 92,64% dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 91,72%.
Jakarta menempati posisi pertama provinsi dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak tertinggi, mencapai 99,96%.
Angka itu hampir sempurna dan mencerminkan komitmen tinggi pemerintah daerah dalam memastikan warganya mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar tersebut. Faktor-faktor seperti infrastruktur yang maju, urbanisasi yang tinggi, serta keberadaan perusahaan penyedia air bersih yang andal menjadi kunci keberhasilanĀ Jakarta.
Bali menempati posisi kedua dengan persentase 98,32%. Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan angka 96,93%, diikuti oleh D.I. Yogyakarta (96,91%) dan Nusa Tenggara Barat (96,13%).
Prestasi ini menunjukkan keberhasilan wilayah-wilayah tersebut dalam mengelola sumber daya air secara efisien, meskipun menghadapi tantangan seperti urbanisasi dan kebutuhan pariwisata.
Meningkatnya akses air minum di setiap provinsi menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah. Namun, disparitas masih terlihat di beberapa wilayah, terutama di kawasan timur Indonesia.
Papua Pegunungan misalnya, mencatat persentase terendah di angka 30,64%. Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional dan mencerminkan tantangan besar yang dihadapi provinsi tersebut, seperti keterbatasan infrastruktur, medan geografis yang sulit, dan sumber daya yang terbatas.
Kondisi ini menekankan perlunya langkah strategis yang lebih intensif untuk mengatasi kesenjangan akses air minum layak di wilayah-wilayah tertinggal, demi memastikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Papua Selatan juga berada dalam daftar terendah dengan persentase 71,9%, disusul oleh Bengkulu (72,1%), Kalimantan Selatan (77,34%), dan Kalimantan Tengah (78,71%). Ketimpangan ini menyoroti perlunya perhatian lebih dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi kesenjangan akses tersebut, terutama di wilayah timur Indonesia.
Baca Juga: Sumber Air Minum Bersih di Indonesia Terus Meningkat