Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang dapat memberikan hiburan sekaligus memperkaya pengetahuan serta meningkatkan keterampilan berpikir. Di era digital ini, kebiasaan membaca buku tetap menjadi aktivitas yang banyak dilakukan di berbagai belahan dunia.
Berdasarkan survei CEOWORLD Magazine, Amerika Serikat menempati urutan pertama sebagai negara yang paling banyak membaca buku. Penduduk Amerika Serikat rata-rata membaca hingga 17 buku tiap tahunnya dan menghabiskan waktu sekitar 357 jam.
Hal tersebut sejatinya sudah tidak lagi mengherankan bagi masyarakat luas. Amerika Serikat digadang-gadang memiliki sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia berdasarkan berbagai sumber seperti World Population Review dan US News. Budaya literasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat didorong dalam sistem pendidikan mereka.
Selain Amerika Serikat, negara-negara lain yang termasuk dalam daftar negara dengan tingkat membaca buku tertinggi adalah India, Britania Raya, Prancis, dan Italia.
India yang berada di posisi kedua, memiliki rata-rata membaca 14 buku per tahun dan menghabiskan waktu sekitar 278 jam.
Negara-negara Eropa seperti Britania Raya, Prancis, Italia, dan Spanyol juga menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap membaca. Negara-negara tersebut juga menjadi tempat dari beberapa universitas terbaik di dunia seperti Imperial College London dan University of Oxford.
Selanjutnya, terdapat Kanada dan Rusia yang menempati urutan keenam dan ketujuh sebagai negara yang paling banyak membaca buku. Secara rata-rata, masyarakat Kanada membaca 12 buku sedangkan Rusia membaca 11 buku setiap tahunnya.
Indonesia sendiri berada di urutan ke-31, rata-rata setiap orangnya membaca 5,91 buku per tahun dengan lama waktu membaca 129 jam per tahun.
Baca Juga: Krisis Literasi di Indonesia, Masih Perlu Ditingkatkan Lagi
