Kedelai merupakan sejenis tanaman kacang-kacangan yang permintaannya cukup besar di tanah air. Kedelai biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memproduksi susu kedelai, tahu, tempe, kecap, dan lain sebagainya.
Kedelai juga diyakini sebagai sumber protein yang dapat dijadikan sebagai pengganti daging, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menilai daging merupakan komoditas pangan yang cukup mahal sehingga perlu dicari barang substitusinya.
Hal ini membuat Indonesia menggenjot suplai kedelai untuk masuk ke tanah air, salah satunya melalui aksi impor pangan. Dalam data Badan Pusat Statistuk (BPS), pada tahun 2022 Indonesia telah melakukan impor kedelai sebesar 2.324.730 ton kedelai dari berbagai belahan dunia.
Dalam data tersebut, pemasok impor utama kedelai Indonesia berasal dari negara paman sam, Amerika Serikat. Negara yang beribukotakan Washington DC ini menjadi pemasok impor kedelai Indonesia sebesar 1.928.076,9 ton kedelai. Namun angka ini terus turun dari tahun ke tahun, terhitung sejak 2017.
Posisi kedua pemasok kedelai tanah air adalah Kanada dengan nilai impor 287.991,8 ton kedelai. Kemudian, disusul oleh Argentina dengan pasokan kedelai sebesar 60.823 ton. Posisi keempat diambil oleh negara Brazil dengan angka 41.735 ton kedelai.
Pada urutan kelima, justru pemasok kedelai Indonesia berasal dari negeri jiran, Malaysia. Negara ini memasok kedelai ke tanah air sebesar 5.208,3 ton pada tahun 2022.
