Jawa Timur dan Jawa Tengah konsisten menjadi penyumbang angka kecelakaan lalu lintas terbesar. Kedua provinsi tersebut menyumbang puluhan ribu kasus selama 4 tahun terakhir.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 Jawa Timur menyumbang 20.945 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 4.439 jiwa. Sementara itu, Jawa Tengah menyumbang 21.057 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 3.473 jiwa. Jumlah kasus kedua provinsi tersebut menyumbang 41,99% dari total kasus kecelakaan lalu lintas nasional yang berjumlah 100.028 kasus.
Jumlah kasus tersebut terus mengalami kenaikan hingga tahun 2023. Berdasarkan laporan BPS, pada tahun 2023 Jawa Timur menyumbang 31.922 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 5.240 jiwa. Jumlah kasus di Jawa Timur mengalami kenaikan hingga 10.977 kasus, atau naik sekitar 52,41% dari tahun 2020.
Sementara itu, Jawa Tengah menyumbang 31.153 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 4.235 jiwa. Hampir sama dengan Jawa Timur, Jawa Tengah juga mengalami peningkatan hingga 10.096 kasus, atau naik sekitar 47,95% dari tahun 2020.
Tingginya jumlah kasus kecelakaan di kedua provinsi tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh tingginya jumlah kendaraan bermotor. Pada tahun 2023, provinsi dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak dipegang oleh Jawa Barat dengan jumlah mencapai 25.954.862 unit. Sementara itu, kasus kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat pada tahun 2023 hanya mencapai 9.214 kasus.
Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di kedua provinsi tersebut. Di Jawa Timur, Polda Jatim meluncurkan rangkaian program bernama Mahameru Lantas. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran internal masyarakat untuk berkendara secara aman. Salah satu programnya adalah Etle (Electronic Traffic Law Enforcement) yang memanfaatkan kamera untuk mendeteksi berbagai macam pelanggaran lalu lintas.
Sementara itu di Jawa Tengah, Pemprov Jawa tengah berusaha untuk menekan angka kecelakaan dengan meluncurkan Program Sosialisasi Promotif Preventif serta memperbaiki moda transportasi umum dengan meluncurkan BRT Trans Jateng.
Baca Juga: Jumlah Tragedi Kecelakaan di Indonesia Terus Meningkat