Pergerakan kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta melalui jalan tol menunjukkan aktivitas yang signifikan, mencerminkan dinamika mobilitas masyarakat, terutama kendaraan golongan satu yang mencakup kendaraan pribadi seperti mobil. Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (SIASATI), per Kamis, 14 November 2024, total kendaraan yang meninggalkan Jakarta mencapai 2.905.199 unit, sementara kendaraan yang menuju Jakarta sebanyak 2.851.656 unit.
Secara rinci, kendaraan golongan satu mendominasi baik yang keluar maupun masuk Jakarta. Dari total kendaraan yang keluar, sebanyak 2.678.558 unit adalah kendaraan golongan satu. Angka ini menunjukkan dominasi kendaraan pribadi dan penumpang yang meninggalkan Jakarta. Sementara itu, untuk kendaraan golongan satu yang menuju Jakarta, tercatat sebanyak 2.618.764 unit. Meskipun sedikit lebih rendah dari jumlah kendaraan keluar, volume ini masih mengindikasikan tingginya mobilitas warga di area Jabodetabek.
Kendaraan golongan dua, yang mencakup truk ringan, juga menunjukkan volume pergerakan yang cukup besar. Sebanyak 139.799 kendaraan golongan dua tercatat keluar dari Jakarta, sedangkan 143.798 kendaraan golongan dua tercatat masuk Jakarta. Perbedaan yang cukup tipis ini menggambarkan lalu lintas kendaraan barang yang relatif stabil, baik menuju maupun dari Jakarta.
Untuk kendaraan golongan tiga, yaitu truk sedang, jumlah yang keluar dari Jakarta tercatat sebanyak 52.395 unit, sementara yang menuju Jakarta sebanyak 55.273 unit. Angka ini menunjukkan sedikit peningkatan pada kendaraan yang menuju Jakarta, yang mungkin disebabkan oleh distribusi barang menuju pusat ekonomi di Jakarta.
Kendaraan golongan empat, seperti truk besar, tercatat sebanyak 20.072 unit yang meninggalkan Jakarta, dan 18.983 unit yang memasuki Jakarta. Hal ini mencerminkan adanya arus kendaraan logistik yang cukup tinggi, meskipun dengan volume yang lebih rendah dibandingkan golongan satu dan dua.
Sementara itu, kendaraan golongan lima, yaitu truk tronton atau kendaraan dengan sumbu lebih banyak, mencatatkan 14.375 kendaraan keluar dan 14.838 kendaraan masuk Jakarta. Perbedaan yang kecil ini menunjukkan stabilitas arus logistik dengan kendaraan berat.
Secara keseluruhan, total kendaraan yang keluar lebih tinggi dibandingkan yang masuk, dengan selisih 53.543 kendaraan. Data ini mencerminkan arus keluar yang lebih tinggi, yang mungkin disebabkan oleh aktivitas warga yang melakukan perjalanan ke luar kota, baik untuk kegiatan bisnis maupun liburan, serta aktivitas distribusi barang ke wilayah sekitar.
Baca Juga: Simak Komposisi Pemegang Saham Baru PT Jasamarga Transjawa Tol