Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melalui unggahan media sosialnya menyampaikan bahwa realisasi belanja negara sementara dari APBN 2023 tercatat senilai Rp3.121,9 triliun. Realisasi belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.240,6 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp881,3 triliun.
Angka tersebut melampaui 102% dari target alokasi APBN 2023 dan 100,2% dari target Peraturan Presiden No. 75 2023. Terdapat peningkatan belanja negara sebesar 0,8% apabila dibandingkan dengan realisasi belanja negara pada 2022.
Meskipun meningkat, Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja negara tetap dimanfaatkan pada berbagai program prioritas nasional. Program-program tersebut antara lain, penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, mitigasi fenomena alam el nino, penyelenggaraan pemilu 2024, hingga proyek IKN.
Sektor pendidikan menjadi sektor dengan realisasi sementara alokasi APBN 2023 tertinggi, yakni menyentuh Rp503,8 triliun. Pada APBN 2023, kucuran dana untuk sektor pendidikan dialokasikan sebesar Rp612,2 triliun, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Realisasi anggaran pendidikan tersebut digunakan antara lain untuk dana BOS bagi 43,8 juta siswa, anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp178,4 triliun, pembiayaan program beasiswa sebesar Rp20 triliun, dan berbagai program lainnya.
Sementara itu, untuk keperluan infrastruktur negara, realisasi anggaran tercatat sebesar Rp455,8 triliun. Percepatan pembangunan infrastruktur penting dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.
Pada sektor kesehatan, anggaran yang digunakan tercatat sebesar Rp183,2 triliun. Salah satu alokasi dari anggaran ini adalah untuk penurunan stunting melalui yang disalurkan melalui penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil.
Selanjutnya, belanja negara untuk anggaran perlindungan sosial adalah senilai Rp443,4 triliun. Penyaluran bantuan dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama dengan naik-turunnya harga berbagai komoditas pada 2023.
Tidak hanya belanja negara yang meningkat, pendapatan negara pun turut tumbuh positif. Realisasi sementara pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.774,3 triliun, melebihi 112,6% dari target APBN 2023.
“APBN dari sisi belanja tetap memberikan dukungan yang sangat kuat. Pendapatan negara kita bagus, penerimaan pajak kita tumbuh kuat, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) kita naik signifikan melebihi apa yang tadinya kita secara konservatif targetkan. Belanja kementerian/lembaga bahkan mencapai di atas 100% karena beberapa inisiatif baru,” sebagaimana disampaikan Sri Mulyani pada rilis Kemenkeu.