Punya kulit ideal tentunya adalah dambaan semua wanita. Menariknya, tiap orang punya standar kulit ideal sendiri. Beberapa mengartikan kulit ideal sebagai kulit tanpa jerawat, namun ada juga yang mengartikannya sebagai kondisi kulit tanpa komedo, tekstur, atau minyak.
Survei menunjukkan 96% orang setuju pembelian skincare merupakan investasi dalam menjaga kesehatan kulit. Menurut data yang dihimpun Jajak Pendapat (JakPat), terdapat 10 alasan mengapa seseorang memilih membeli suatu produk skincare. Apakah harga jadi pertimbangan utama?
Sebanyak 98% dari total responden (1.655) setuju bahwa kecocokan produk pada kulit meyakinkan mereka untuk membeli skincare. Selain itu, hasil perawatan yang memuaskan setelah pengaplikasian juga dipilih sebanyak 98% responden.
Fakta ini mengungkap bahwa harga bukanlah faktor pendorong utama dalam pembelian produk perawatan kulit. Bahkan, harga produk tak masuk tiga besar alasan utama membeli suatu produk skincare.
Di posisi ketiga dalam daftar 10 alasan pembelian suatu skincare adalah kandungan bahan, disusul dengan kemudahan pengaplikasian produk di posisi ke-4. Keduanya dipilih 97% responden.
Harga produk nyatanya menduduki posisi ke-5, dipilih sebanyak 94% responden. Hal ini membuktikan bahwa banyak orang tidak memprioritaskan harga, melainkan kualitaslah yang jadi prioritas utama ketika membeli skincare.
Selanjutnya, ketersediaan produk juga mendorong seseorang untuk beli produk perawatan kulit. Terbukti bahwa 92% responden merasa senang jika produk keinginan mereka mudah diakses di pasar.
Tiga alasan berikutnya dipilih sekitar 80% orang, sebut saja faktor iklan atau promosi (85%), komitmen positif brand pada isu sosial dan lingkungan (81%), dan merk itu sendiri (80%).
Sisanya adalah alasan yang tidak terlalu diperhatikan oleh mayoritas orang, yakni packging produk (73%), wangi produk (65%), dan alasan paling tak signifikan adalah lokasi produksi (54%).
Dengan mempertimbangkan 10 alasan tersebut, pembeli kemudian memutuskan apakah suatu produk skincare layak dibeli atau tidak. Data yang sama juga mengungkap bahwa 73% responden lebih cocok dengan produk lokal ketimbang produk negara lain, seperti Korea Selatan.