Susu ikan menjadi ramai dibincangkan oleh masyarakat Indonesia setelah direncanakan menjadi salah satu produk dalam program menu makan siang gratis Prabowo-Gibran.
Adapun jenis yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk tersebut dapat berupa ikan laut dan tawar. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Ekowati.
"Bisa ikan laut, seperti selar, petek, atau yang lainnya. Bisa juga ikan air tawar, seperti lele. Yang murah, tapi masih segar," paparnya pada Kamis (10/10), mengutip detikEdu.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui Satu Data, per triwulan II 2024, volume produksi lele yang menjadi salah satu bahan baku susu ikan menembus angka 594.952,90 ton. Jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 1.136.618,98 ton dan tahun 2022 yang menyentuh angka 1.101.625,11 ton.
Di tahun tersebut, provinsi dengan volume produksi lele terbanyak diduduki oleh Jawa Barat yang berjumlah 267.306,47 ton. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun 2021 dan 2020. Pada tahun 2021, volume produksi lele Jawa Barat sebanyak 245.194,14 ton, sedangkan tahun 2020 berjumlah 247.199,73 ton.
Selanjutnya, provinsi dengan produksi terbanyak pada 2022 adalah Jawa Tengah sebanyak 180.753,27 ton. Jumlah ini juga lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, volume produksi lele Jawa Tengah berjumlah 163.582,93 ton. Ini berarti, terjadi peningkatan sekitar 10,5%. Jawa Timur menjadi provinsi dengan volume produksi lele tertinggi ketiga pada tahun 2022 yang berjumlah 145.289,27 ton.
Di bawahnya, terdapat Sumatera Utara yang mencapai angka 93.083,89 ton. Meskipun memiliki selisih yang cukup jauh, jumlah tersebut mampu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi dengan volume produksi lele terbanyak di Pulau Sumatera.
Provinsi yang menempati posisi kelima dengan volume produksi lele terbanyak pada tahun 2022 adalah Sumatera Selatan. Total lele yang diproduksi provinsi tersebut berjumlah 85.960,47 ton. Posisi keenam hingga kesepuluh diisi oleh Bengkulu, Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lampung, dan Riau.
Baca Juga: Jumlah Produksi Perikanan Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir