Dalam laporan State of the Global Workplace yang dirilis oleh Gallup, 25% pekerja di wilayah Asia Tenggara mengalami stres sehari-sehari yang disebabkan oleh pekerjaannya.
Angka tersebut didasarkan kepada survei yang melibatkan sekitar 1.000 individu di setiap negara Asia Tenggara dari April hingga Desember 2024. Hasil survei pun menunjukkan bahwa setiap pekerja di berbagai negara Asia Tenggara memiliki tingkat stres yang berbeda.
Baca Juga: Pekerja Remote Punya Tingkat Stres Lebih Tinggi
Sebanyak 50% pekerja di Myanmar menyatakan bahwa mereka merasakan stres sehari-hari dalam pekerjaannya, menjadikannya sebagai negara dengan tingkat stres pekerja tertinggi di Asia Tenggara.
Pada urutan kedua terdapat Filipina dengan 47% pekerja yang setuju bahwa mereka mengalami stres akibat pekerjaannya sehari-sehari. Singapura menyusul di peringkat ketiga. Terkenal dengan etos kerjanya, ternyata 43% pekerja Singapura mengakui bahwa pekerjaan merupakan sumber stresnya sehari-hari.
Kamboja berada pada urutan keempat dengan 39% pekerja yang mengalami stres, disusul Laos dengan 30%. Selisih 5% dengan Laos, Thailand menempati posisi keenam dengan 25% pekerja yang merasakan stres sehari-hari.
Sementara itu, tingkat stres ini jauh lebih rendah bagi pekerja Malaysia. Hanya 19% pekerja Malaysia yang merasa stres akibat pekerjaan. Di Indonesia, persentasenya lebih rendah, hanya 15%.
Terdapat Vietnam pada urutan kesembilan dengan sekitar 11% pekerja yang mengalami stres, menjadikannya negara yang tingkat stres pekerjanya paling rendah se-Asia Tenggara.
Data untuk Brunei Darussalam dan Timor Leste tidak tersedia dalam laporan, sehingga peringkatnya tidak dapat ditentukan.
Baca Juga: Ini Dia Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Digantikan AI 2025
Sumber:
https://www.gallup.com/workplace/349484/state-of-the-global-workplace.aspx
