Menurut data dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang ditampilkan secara real-time, per Rabu (16/10/2024), mayoritas penerbit buku di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama DKI Jakarta dan sekitarnya.
Jakarta Selatan menempati urutan pertama sebagai daerah dengan jumlah penerbit terbanyak, yaitu 1.017 penerbit. Diikuti oleh Jakarta Pusat dengan 740 penerbit.
Dominasi ini tidak mengherankan, mengingat DKI Jakarta telah lama menjadi pusat bisnis, budaya, dan pendidikan. Dengan infrastruktur yang lebih maju, ibu kota negara Indonesia ini menawarkan akses pasar yang lebih luas.
Posisi ketiga ditempati Sleman, dengan total 579 penerbit. Kota Bandung di Jawa Barat menyusul di urutan keempat dengan jumlah penerbit sebanyak 560. Kedua daerah ini dikenal memiliki budaya literasi yang kuat, ditopang oleh sejumlah universitas besar.
Surabaya di Jawa Timur menduduki posisi kelima dengan 456 penerbit. Sementara itu, Jakarta Timur berada di urutan keenam dengan 442 penerbit, memperkuat DKI Jakarta sebagai rumah bagi penerbit Tanah Air.
Selanjutnya, Depok dan Tangerang Selatan berada di urutan ketujuh dan kedelapan, masing-masing dengan 333 dan 303 penerbit. Bantul berada di posisi kesembilan dengan 284 penerbit. Ini menegaskan peran penting Yogyakarta sebagai salah satu pusat literasi dan penerbitan, selain Jakarta.
Satu-satunya daerah di luar Jawa yang masuk dalam daftar sepuluh besar jumlah penerbit terbanyak adalah Makassar, yaitu 255 penerbit. Ini menandakan adanya potensi perkembangan industri penerbitan di luar Jawa, meskipun belum sebesar di Pulau Jawa.
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman Nugraha, dalam agenda "Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan 2023" menyampaikan, kebutuhan masyarakat akan buku lokal di era digital tidak bisa hanya mengandalkan kota besar seperti Jakarta, tetapi juga harus didukung dengan menumbuhkan penerbit di daerah untuk memasok konten lokal.
Oleh karena itu, diharapkan penyebaran penerbit dapat lebih merata ke depannya. Hal ini penting guna mendukung sistem perbukuan nasional yang inklusif dan meningkatkan akses literasi masyarakat daerah.
Baca juga: 10 Negara dengan Buku Teregistrasi ISBN Terbanyak 2022