Sorgum atau cantel adalah sumber pangan lokal yang termasuk dalam kelompok serealia. Sorgum aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes karena kandungan gula yang rendah dan dipilih sebagai makanan diet karena mengandung serat yang tinggi (Omayani dan Ariani, 2023).
Sorgum juga dapat tumbuh diberbagai kondisi tanah dan budidayanya telah tersebar di beberapa wilayah, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Rokom, 2024).
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Global warming yang terjadi saat ini dan diperparah dengan El Nino mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah sehingga mengancam krisis pangan di negara Indonesia.
Diversifikasi pangan adalah salah satu solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Produksi beras di Indonesia yang menurun akibat jumlah lahan pertanian yang kian berkurang dari tahun ke tahun dapat diatasi salah satunya dengan melakukan substitusi beras dengan sorgum sebagai sumber karbohidrat.
Berdasarkan laman Badan Pangan Nasional, dalam 100 gram sorgum mengandung karbohidrat sebesar 73 gram yang nilainya tidak jauh beda dengan beras (77,2 gram). Energi yang terkandung di dalam sorgum sebesar 366 kalori yang nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan beras (333 kalori). Sorgum juga memiliki kandungan protein sebesar 11 gram sedangkan beras sebesar 9 gram.
Selain itu, sorgum mengandung 1,2 gram serat, lebih tinggi dibandingkan dengan beras (0,3 gram). Serat memiliki peran penting dalam mengikis kolesterol berbahaya (LDL) sehingga dapat mencegah stroke dan menjaga kesehatan jantung. Serat juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan pencernaan (Sari, 2023).
Di Indonesia, sorgum belum dikenal oleh masyarakat secara luas, padahal keunggulannya tidak kalah dengan beras. Sukma Surya Kusumah (Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN) melalui laman BRIN menyatakan bahwa sorgum dapat dikembangkan menjadi berbagai inovasi, seperti komposit papan partikel yang berkelanjutan, bahan baku ternak dari batang sorgum manis Bioguma, dan berbagai olahan makanan seperti bubur sorgum, biskuit, dan lainnya.
Sorgum memiliki kandungan gluten yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki alergi terhadap gluten dan dapat mengatasi masalah autoimun. Dilansir dari Universitas Airlangga, keunggulan lainnya dari sorgum yaitu hemat dalam penggunaan pupuk, hasil produksinya tinggi, dan kemampuan adaptasi yang luas.
Berbagai inovasi dapat dihasilkan dari pemanfaatan sorgum sehingga membuka peluang bisnis yang menjanjikan di bidang makanan. Sorgum dengan segudang keunggulan dan kandungan gizi yang beragam adalah solusi alternatif bahan makanan pengganti beras untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia.
Baca Juga: 10 Negara Utama Tujuan Ekspor Beras Amerika Serikat 2023