Rho Motion, lembaga riset kendaraan listrik (EV), mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan listrik global sepanjang tahun 2024 tumbuh 25% dari tahun sebelumnya mencapai 17,1 juta unit.
China memimpin penjualan mobil listrik global, berkontribusi sebesar 64,3% atau sekitar 11 juta unit terjual pada 2024. Tercatat pertumbuhan sebesar 36% secara tahunan (year-on-year/yoy). Tidak hanya itu, penjualan pada bulan Desember 2024 juga tercatat naik 2% dari bulan sebelumnya. Secara keseluruhan, China membukukan pertumbuhan sebesar 40% year-to-date (ytd) pada 2024.
BYD menjadi kendaraan listrik terlaris di negeri tirai bambu tersebut. Sekitar satu dari tiga kendaraan listrik yang terjual berasal dari merek tersebut. Di China, BYD memiliki lebih dari 40 model berbeda yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Adapun pasar Eropa mengakhiri tahun 2024 dengan mengantongi penjualan sebanyak 3 juta unit, dengan penurunan sebesar 3% ytd. Meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan, penjualan pasar Eropa meningkat sebesar 12% bulanan dan sebesar 1% yoy pada tahun 2024.
Penurunan penjualan di pasar Eropa disinyalir akibat rendahnya penjualan di pasar Jerman dibandingkan tahun sebelumnya setelah pencabutan subsidi pada akhir tahun 2023.
Sementara itu, sebanyak 1,8 juta kendaraan listrik terjual di pasar Amerika dan Kanada, mencatatkan kenaikan sebesar 9%, diikuti dengan penjualan di negara-negara lainnya yang mengalami kenaikan 27% atau telah menjual sebanyak 1,3 juta unit.
Data ini mencerminkan pertumbuhan kendaraan listrik di seluruh dunia, didorong oleh kesadaran akan isu lingkungan dan keinginan untuk mengurangi emisi karbon. Pemerintah di berbagai negara juga memperkuat kebijakan ramah lingkungan, memberikan subsidi, dan membangun infrastruktur untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik.
Baca Juga: Penjualan Mobil Turun 14% pada 2024
