Memasuki tahun baru 2024, dapat dikatakan bahwa dunia sudah banyak berubah dibandingkan bertahun-tahun yang lalu.
Banyak macam perubahan yang telah terjadi, baik itu perubahan positif maupun negatif. Majunya teknologi tentu membuat perubahan aspek infrastruktur hingga medis yang semakin mumpuni. Namun di satu sisi, penggunaan mesin untuk mengolah bahan-bahan baku turut merubah suhu bumi menjadi lebih panas.
Tidak hanya itu, beberapa konflik dan krisis regional turut berpotensi meluas ke lingkup dunia. Ketegangan di Timur Tengah misalnya, atau krisis biaya hidup yang semakin menyulitkan masyarakat di seluruh dunia.
Survei tahunan World Economic Forum turut membahas poin-poin tersebut. Survei yang dipublikasikan dalam bentuk laporan ini menanyakan pemimpin dari seluruh dunia terkait ancaman risiko terbesar yang manusia hadapi di tahun 2024.
Sebagai tambahan, risiko-risiko tersebut dibagi ke dalam lima kategori. Lima kategori tersebut adalah ekonomi, geopolitik, masyarakat (society), teknologi dan lingkungan. Risiko-risiko tersebut juga dinilai kemungkinan dampak jangka pendeknya.
Ancaman yang paling dikhawatirkan para pemimpin dunia di tahun 2024 adalah cuaca ekstrem. Seperti yang diketahui, suhu bumi semakin panas dari tahun ke tahun akibat pemanasan global yang mengakibatkan terganggunya iklim bumi. Sebanyak 66% pemimpin dunia memilih ‘cuaca ekstrem’ sebagai ancaman terbesar masyarakat dunia pada 2024. Cuaca ekstrem masuk ke dalam risiko dengan dampak tinggi (merusak) dalam waktu dekat.
Dua risiko berikutnya sangat berkaitan dengan iklim politik Indonesia saat ini. Dalam waktu dekat, Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum calon presiden selama lima periode selanjutnya. Namun, hajatan besar tersebut sangat identik dengan risiko ‘misinformasi dan disinformasi’ serta ‘polarisasi masyarakat’.
Dalam survei World Economic Forum, sebanyak 53% pemimpin dunia memilih ‘misinformasi dan disinformasi’ sebagai risiko terbesar di tahun 2024. Risiko yang masuk dalam kategori teknologi ini lantas menduduki peringkat kedua sebagai ancaman terbesar untuk masyarakat di tahun 2024. Kemudian ada 46% pemimpin dunia yang memilih ‘polarisasi masyarakat’ sebagai risiko terbesar, yang mana masuk ke dalam kategori masyarakat (society). Kedua risiko tersebut juga memiliki dampak berbahaya dalam waktu dekat.