Dapat Rapor Buruk, Berikut Penilaian 100 Hari Prabowo-Gibran Versi Celios

Kinerja Prabowo selama 100 hari pertama memperoleh rerata nilai 5 dari 10, sedangkan Gibran meraih skor yang lebih rendah, yakni 3 dari 10.

Penilaian 100 Hari Kinerja Prabowo Gibran

Sumber: Center of Economic and Law Studies (Celios)
GoodStats

Prabowo-Gibran bersama kabinet Merah Putih resmi menyelesaikan 100 hari pertama pemerintahan mereka pada Selasa (21/1/2025). 100 hari pertama masa pemerintahan ini menjadi momen penting untuk mengukur sejauh mana arah pemerintahan sudah dan akan berjalan.

Lembaga penelitian Center of Economic and Law Studies (Celios) melakukan studi evaluasi kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Berbeda dengan studi evaluasi kinerja pemerintah lainnya yang menggunakan masyarakat awam sebagai responden, penelitian ini menggunakan survei berbasis expert judgement, yakni panelis yang terdiri dari pihak-pihak yang memiliki wawasan mendalam mengenai isu terkait.

Celios melibatkan 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel baik dari media massa elektronik maupun cetak. Para jurnalis dipilih karena mereka mempunyai wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah dan memiliki akses langsung serta kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin. Para jurnalis ini dipandang mampu menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah secara objektif.

Para jurnalis diminta menilai kinerja Prabowo-Gibran menggunakan skala linier 1-10, dengan nilai 1 berarti sangat buruk dan nilai 10 berarti sangat positif.

Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja Prabowo Subianto selama 100 hari pertama memperoleh rerata nilai 5 dari 10. Responden yang menilai 1 sebanyak 5%, diikuti nilai 2 sejumlah 6% dan nilai 3 sebesar 11%.

Selain itu, 13% memberi skor 4 terhadap kinerja presiden, 24% menilai 5, 19% menilai 6, 18% menilai 7, 3% menilai 8, dan 1% menilai 9. Tidak ada yang memberi nilai sempurna terhadap kinerja 100 hari pertama Prabowo.

Sementara itu, dengan pertanyaan yang sama para panelis memberikan Gibran Rakabuming Raka rapor yang lebih rendah, yakni 3 dari 10. Sebagian besar responden menilai pencapaian program kerja dan kualitas komunikasi tidak memuaskan, tercermin dari nilai 1 yang mendominasi penilaian Gibran, yakni sebanyak 31% responden.

Adapun indikator utama penilaian ini mencakup pencapaian program, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan koordinasi, tata kelola anggaran, serta komunikasi kebijakan.

Baca Juga: Tren Ketimpangan Pengeluaran Warga Indonesia Membaik pada 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook