Disebut Butuh Pemanis, Begini Naik Turun Investasi Hulu Migas RI dalam 8 Tahun Terakhir

Fluktuasi dana investor selama 8 tahun terakhir, tahun 2017 terendah 2022 tertinggi.

Nilai Investasi Hulu Minyak dan Gas di Indonesia, 2016-2023

Sumber: Ditjen Migas
GoodStats

Penasihat Presiden RI Bidang Energi Kabinet Merah Putih Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan minyak di berbagai wilayah. Namun, untuk melanjutkan eksplorasi, diperlukan "pemanis" atau sweetener untuk menarik investor.

"Kalau kita mau narik investasi ya koordinasi antar kementerian juga perlu karena di satu sisi kalau kita menarik investasi itu kan mesti ada sweetener bagi mereka," kata Purnomo saat ditemui di sela acara Seminar Publik Centre For Science and International Studies (CSIS) di Jakarta, Selasa (22/10) dilansir dari CNBC Indonesia.

Investasi yang dimaksud oleh Purnomo adalah investasi hulu. Investasi hulu adalah jenis investasi yang berfokus pada tahap awal dalam rantai produksi sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan mineral. Kegiatan ini meliputi eksplorasi dan pengeboran untuk menemukan dan mengekstraksi sumber daya dari bumi.

Tujuan utama dari investasi hulu adalah mendapatkan bahan mentah yang akan diolah lebih lanjut di tahap hilir. Sektor ini biasanya membutuhkan modal yang sangat besar dan melibatkan risiko yang tinggi karena ketidakpastian dalam menemukan sumber daya yang ekonomis.

Menurut Buku Statistik Minyak dan Gas Bumi Semester I 2023 terbitan Ditjen Migas, investasi hulu minyak dan gas di Indonesia selama 8 tahun terakhir mengalami fluktuasi atau naik turun. Titik tertinggi investasi hulu berada pada tahun 2022 dan titik terendah pada tahun 2017.

Indonesia mendapatkan dana investasi hulu minyak dan gas sebesar US$11,59 juta pada tahun 2016. Namun, pada tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 11,39%. Indonesia hanya mendapatkan dana sebesar US$10,27 juta pada tahun 2017 dan merupakan titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, Indonesia mendapatkan dana investor sebesar US$12,32 juta. Sedangkan pada tahun sebelumnya, Indonesia mendapatkan dana sebesar US$10,89 juta. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 13,14%.

Untuk sementara, data tahun 2023 hanya terdapat pada Semester I 2023, yakni sebesar US$5,56 juta. Indonesia harus mendapatkan setidaknya US$6,77 juta di sisa tahun 2023 agar mengalami peningkatan dana investasi hulu minyak dan gas dari tahun 2022 ke tahun 2023.

Baca Juga: 10 Negara Pangsa Impor Nonmigas Indonesia Tahun 2022

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook