Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2023 sebesar 11,28% secara tahunan menjadi US$258,77 miliar. Sebanyak 94,86% dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2023 dimuat dengan menggunakan moda transportasi laut. Meskipun nilainya turun sebesar 11,91%, berat ekspornya cenderung naik 8,73% mencapai 697.623,7 ribu ton.
Sementara nilai ekspor dengan moda transportasi darat tercatat US$99,2 juta, naik 60,64% dari tahun sebelumnya. Kontribusi nilai ekspor pada moda transportasi darat hanya mencapai 0,04% dari total nilai ekspor tahun 2023. Akan tetapi jika dilihat dari sisi beratnya, naik sebesar 33,17% atau dari 96,7 ribu ton menjadi 128,7 ribu ton.
Nilai ekspor menggunakan moda transportasi udara mencapai US$11,01 miliar pada tahun 2023 atau naik sebesar 11,15% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Nilai ekspor ini memiliki peranan sebesar 4,26% terhadap total nilai ekspor tahun 2023. Berat ekspor dengan moda transportasi udara juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 10,16% atau dari 150,3 ribu ton pada 2022 dan menjadi 165,6 ribu ron di tahun 2023.
Nilai ekspor menggunakan moda transportasi pipa mencapai US$2,17 miliar pada tahun 2023 atau menurun sebesar 28,78% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai ekspor ini memberikan kontribusi sebesar 0,84% terhadap total ekspor Indonesia. Akan tetapi, berat ekspor melalui moda transportasi pipa menurun sebesar 19,07% atau dari 4.794,4 ribu ton pada tahun 2022 menjadi 3.879,9 ribu ton pada tahun 2023.
Nilai ekspor Indonesia melalui moda transportasi pos tercatat sebesar US$25,0 juta atau meningkat sebesar 16,38% dibandingkan tahun sebelumnya. Berat ekspor dengan moda transportasi pos tercatat sebesar 0,5 ribu ton atau turun sebesar 46,33% jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Baca Juga : China Jadi Mitra Utama Ekspor DKI Jakarta 2023