Berdasarkan laporan “Statistical Review of World Energy 2023” yang dirilis Energy Institute, Indonesia mengonsumsi sekitar 9,77 Eksajoule (EJ) energi pada 2022. Nilai tersebut meningkat 26% dibanding dengan tahun 2021 yang hanya 7,76 EJ. Jika membandingkan dengan konsumsi global, konsumsi energi seluruh dunia pada 2022 meningkat sekitar 1,1% dan mencapai 604,04 EJ. Indonesia berkontribusi sekitar 1,6% terhadap konsumsi energi global.
Jika ditelisik lebih dalam, konsumsi energi Indonesia didominasi bersumber dari batu bara. Dengan konsumsi batu bara sebanyak 4,38 EJ, jumlah tersebut berperan terhadap 44,83% konsumsi energi nasional.
Posisi batu bara sebagai konsumsi energi utama pada 2022 ini menggeser posisi minyak pada 2021. Pada 2022, minyak berkontribusi sebesar 31,32% konsumsi energi nasional, dengan konsumsi sebanyak 3,06 EJ.
Konsumsi gas alam menduduki posisi berikutnya dengan konsumsi sebanyak 1,33 EJ atau setara 13,61%. Melanjutkan tren positif meningkat sejak 2018, konsumsi energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2022 mencapai angka 0,74 EJ atau sekitar 7,57%.
Terakhir yaitu konsumsi energi yang bersumber dari air (hydro-electricity) pada 2022 adalah sebanyak 0,26 EJ atau sekitar 2,66%.
Di sisi lain, pada 2022, ketika konsumsi energi yang bersumber dari tenaga nuklir secara global telah mencapai 24,13 EJ, Indonesia bersama beberapa negara tetangga Asia Tenggara lain yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam masih nol, belum berkembang dibanding dengan tahun 2021.