Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Dikhawatirkan Orang Indonesia 2024

Menurut WHO, kesehatan mental dan fisik saling berkaitan. Gangguan mental bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kesehatan fisik hingga isu sosial.

Gangguan Kesehatan Mental yang Dikhawatirkan Masyarakat Indonesia 2024

Sumber: Manulife
GoodStats

Isu kesehatan mental semakin berani dibicarakan di Indonesia. Meski sebelumnya dipandang sebagai momok, semakin banyak orang Indonesia yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah tegas menyatakan bahwa kesehatan mental memiliki kedudukan yang setara dengan kesehatan fisik. Keduanya pun saling berkaitan erat dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, dampaknya tidak hanya terbatas pada pikiran dan emosi, tetapi juga meluas ke aspek fisik dan sosial yang pastinya akan berdampak ke produktivitas sehari-hari.

Menurut Asia Care Survey 2024, tercatat, stres dan burnout menjadi gangguan kesehatan mental yang paling dikhawatirkan, mencapai 56% dari total responden.

Urutan kedua dipegang oleh gangguan tidur yang menjadi kekhawatiran 42,6% responden. Selanjutnya, ada 28,2% responden mengaku khawatir jika mengalami kecemasan sementara 24,9% lainnya khawatir mengalami kesepian.

Masalah depresi juga termasuk dalam daftar yang dikhawatirkan oleh responden. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 20,7% responden mengaku khawatir mengalami depresi. Terakhir, gangguan kognitif juga menjadi gangguan kesehatan mental yang banyak dikhawatirkan orang Indonesia, dengan total 9,1% responden.

Adapun Asia Care Survey 2024 dilakukan pada Januari 2024 dengan melibatkan lebih dari 1.000 responden. Survei ini dilakukan untuk memberi gambaran bagaimana masyarakat Asia termasuk Indonesia memandang kesejahteraan fisik, mental, dan finansial saat ini maupun masa depan.

Kesehatan mental dapat meninggalkan dampak yang mendalam bagi jangka panjang. Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini.

Masalah kesehatan mental yang tidak teratasi pada masa kanak-kanak atau remaja dapat berdampak pada perkembangan emosi dan sosial mereka di masa dewasa dalam kehidupan berkeluarga nantinya. Melihat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, penting untuk mulai memperhatikan kesehatan mental sebaik kesehatan fisik.

Baca Juga: Negara dengan Anggaran Kesehatan Terendah di Dunia, Indonesia Nomor 2

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook