Hari Pangan Sedunia, Sisa Makanan Mendominasi Jenis Sampah di Indonesia

Memperingati hari pangan sedunia pada 16 Oktober, sampah Indonesia sebagian besar berasal dari rumah tangga dan didominasi oleh sisa makanan sebesar 39%.

Komposisi Sampah Indonesia 2023

Sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
GoodStats

Sampah menjadi salah satu persoalan serius yang menyita banyak perhatian. Bukan tanpa alasan, cemaran yang dihasilkan sampah berdampak pada berbagai hal yang merugikan seperti rusaknya ekosistem hingga memperburuk masalah kesehatan.

Indonesia dengan lebih dari 200 juta penduduk membuatnya berada di peringkat keempat negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Hal ini berimbas pada tingkat produktivitas masyarakat Indonesia yang terus meningkat yang sejalan dengan peningkatan nilai konsumsi yang terus terjadi. Kenaikan nilai konsumsi tersebut berdampak pada hasil akhir berupa timbunan sampah yang cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun.

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) melaporkan bahwa total sampah tahunan yang dihasilkan Indonesia pada 2021 mencapai 28,5 juta ton. Pada tahun berikutnya, jumlah tersebut naik drastis di angka 38,6 juta ton.

Sementara itu, pada tahun 2023, timbunan sampah di Indonesia turun 500 ribu ton atau sekitar 38,3 juta ton dengan provinsi Jawa Timur berada di urutan pertama penghasil sampah terbesar, mencapai 6 juta ton.

SIPSN juga telah mengklasifikasikan jenis sampah yang dihasilkan per tahunnya. Sebanyak 39% dari total 38,3 juta ton sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia didominasi oleh sampah sisa makanan. Persentase tersebut bahkan mengalahkan sampah plastik yang per tahun 2023 menyumbang 19% jenis sampah nasional. 

Sampah sisa makanan yang mendominasi dibuktikan dengan data sumber sampah di mana sebanyak 50,8% sampah berasal dari rumah tangga. Banyaknya sampah sisa makanan yang dihasilkan masyarakat Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya produksi yang berlebihan, keterbatasan infrastruktur dalam penyimpanan makanan maupun distribusi termasuk cara pengelolaan sisa makanan, serta perilaku konsumen yang berlebihan dalam berbelanja.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak food waste yang terjadi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggalakan Food Rescue yang bekerja sama dengan beberapa supermarket Food Cycle of Indonesia (FCI). Gerakan Food Rescue ini dilakukan dengan mengumpulkan makanan yang tidak layak jual namun masih layak dikonsumsi untuk selanjutnya dibagikan secara gratis ke masyarakat yang tidak mampu.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Angka Deforestasi Tertinggi di Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook