Hadiah dan kado valentine sangat erat hubungannya dengan Hari kasih sayang atau Valentine day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Pada momen spesial ini, setiap orang berlomba memberikan hadiah dan kado valentine yang istimewa buat mengungkapkan apresiasi terhadap orang terkasih.
Survei Jakpat mengungkapkan bahwa cokelat masih menjadi hadiah atau kado Valentine paling populer. Penelitian yang berjudul Exploring Indonesian Behavior on Valentine’s Day ini melibatkan 127 responden di Indonesia melalui survei online pada Maret 2024.
Cokelat
Hasilnya, sebanyak 85% responden menyatakan memilih cokelat sebagai hadiah Valentine yang paling utama.
Milenial menjadi kelompok yang paling banyak memilih (90%), disusul oleh Gen Z (81%) dan Gen X (77%). Cokelat tetap menjadi pilihan utama lintas generasi sebagai ungkapan kasih sayang.
Bunga
Selain cokelat, bunga di peringkat kedua menjadi pilihan favorit hadiah dan kado valentine dengan 43% responden memilihnya. Sebagaimana cokelat, Milenial (47%) juga lebih mendominasi di pilihan bunga dibandingkan Gen Z (39%) dan Gen X (42%).
Pakaian dan aksesoris
Pakaian dan aksesoris berada di urutan berikutnya dalam hadiah dan kado valentine yang mengoleksi 36% responden, dengan Gen Z sebagai kelompok yang paling suka memberikan hadiah ini (44%), lebih banyak dari Milenial (35%) dan Gen X (24%).
Paket hadiah
Sementara itu, kategori paket hadiah tercatat dipilih oleh 33% responden. Gen Z kembali mendominasi dengan 35% responden, sedangkan Milenial dan Gen X masing-masing sebanyak 31%.
Barang couple dan perhiasan
Adapun sisanya adalah barang couple dengan skala sebesar 30%, diikuti perhiasan sebanyak 24% dan hadiah buatan tangan hanya 17% responden. Survei ini juga menunjukkan perbedaan tren antar generasi, yang mana Gen Z cenderung memberikan barang couple dan hadiah buatan tangan.
“Generasi Z cenderung memberikan barang-barang couple dan hadiah buatan tangan, sementara Generasi Milenial lebih banyak memberikan bunga dan perhiasan sebagai hadiah Valentine,” ungkap Jakpat dalam laporannya.
Masyarakat Indonesia memiliki pola unik dalam perayaan Valentine. Perbedaan jenis kelamin, generasi, dan status sosial ekonomi sangat memengaruhi pola tersebut. Dengan perbedaan preferensi ini, baik pelaku bisnis maupun publik secara umum yang membutuhkan masukan objektif dapat menyesuaikan data di atas.
Baca Juga: Simak Pengeluaran Belanja Valentine di Indonesia, Paling Royal Bukan Gen Z
