Aktivitas manusia saat ini tidak dapat dipisahkan dari kehadiran internet dan teknologi. Internet telah memberikan banyak kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan menjadi sebuah kebutuhan primer yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan pokok.
Perangkat seluler menjadi perangkat yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. Menurut Data Reportal, pada tahun 2025, sebanyak 99,5% publik Indonesia telah memiliki telepon seluler.
Pada tahun 2023, GSMA merilis Mobile Connectivity Index untuk menilai kualitas konektivitas internet seluler. Indeks tersebut diukur dari beberapa aspek meliputi infrastruktur, affordability, consumer readiness, serta content and services.
Poin infrastruktur menilai ketersediaan dan cakupan internet berkecepatan tinggi. Poin affordability menggambarkan ketersediaan perangkat dan jaringan seluler pada harga tertentu yang mencerminkan tingkat pendapatan suatu populasi negara.
Poin consumer readiness menilai kesadaran dan keterampilan warga negara untuk menghargai dan menggunakan internet. Terakhir, poin content and services mencerminkan ketersediaan konten digital yang aman serta layanan digital yang dapat diakses dan relevan oleh masyarakat setempat.
Indeks konektivitas seluler diukur dengan nilai 0 hingga 100, nilai 0 merupakan nilai yang menggambarkan kondisi terburuk, dan nilai 100 yang menggambarkan kondisi terbaik. Singapura memiliki skor indeks tertinggi se-ASEAN, dengan nilai sebesar 93,7.
Malaysia berada di peringkat kedua dengan nilai indeks di angka 78,3. Thailand masuk ke dalam tiga besar dengan nilai indeks sebesar 76. Indonesia menyusul di urutan selanjutnya dengan raihan nilai sebesar 72.
Vietnam berada di posisi keenam dengan skor indeks 70,5 poin. Peringkat ketujuh ditempati oleh Brunei dengan nilai indeks 69,9, diikuti Filipina dengan skor 67,2. Kamboja berada di urutan berikutnya dengan nilai 57,5, disusul Laos dengan 53,7, Myanmar dengan nilai sebesar 50,9, dan Timor-Leste di posisi terakhir dengan skor 48,5.
Baca Juga: Telkomsel Jadi Provider Internet Tercepat di Indonesia 2024