Survei Indeks Optimisme 2025 yang dikeluarkan oleh Tim Riset GoodStats menunjukkan bahwa pemerintah masih perlu memperoleh kepercayaan masyarakat. Dari delapan dimensi yang diukur, dimensi politik dan pemerintahan mendapat indeks optimisme terendah dengan angka sebesar 3,87 dari rentang 0-10.
Survei ini melibatkan 1.020 responden mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dengan waktu pengumpulan data selama sebulan, yaitu 3 Juni hingga 3 Juli 2025, menggunakan metode online survey dan Forum Group Discussion (FGD).
Adapun unsur yang dinilai dalam dimensi politik dan pemerintahan meliputi transparansi dan akuntabilitas, korupsi, serta suara masyarakat. Mirisnya, publik memberikan suara yang mayoritas pesimis terhadap ketiga unsur tersebut.
Unsur korupsi mendapat suara pesimis terbanyak dengan proporsi sebesar 67,4%. Hanya sebanyak 14,4% publik optimis dan yakin bahwa korupsi akan semakin berkurang. Sisanya, sejumlah 18,2% merasa netral terhadap permasalahan ini.
Berikutnya, publik juga pesimis terhadap unsur transparansi dan akuntabilitas dengan perolehan suara sebanyak 60,1%. Terakhir, 53,3% responden menyuarakan optimisme yang rendah bahwa suara masyarakat akan punya ruang yang lebih besar dalam penyusunan kebijakan publik.
Dengan ini, korupsi menjadi unsur dengan indeks optimisme terendah dalam dimensi politik dan pemerintahan, yaitu hanya dengan skor 3,43 sekaligus sebagai pertanda bahwa kasus ini merupakan permasalahan yang belum selesai di hadapan publik.
Reverendus Pater Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, S.J. atau yang lebih dikenal dengan Romo Magnis, budayawan dan guru besar ilmu filsafat, mengungkapkan bahwa korupsi adalah ancaman serius bagi masa depan Indonesia.
Menurutnya, terdapat dua karakter yang perlu didorong agar seorang pribadi menolak untuk melakukan tindakan korupsi, yaitu dengan mengembangkan karakter yang bertekad jujur dan mengembangkan karakter yang bertanggungjawab.
Dengan didorongnya dua karakter tersebut, ia berharap tumbuhnya kesadaran bahwa tindakan korupsi merupakan suatu kejahatan, bukan hanya sekadar karena dilarang dan tidak menguntungkan diri sendiri.
Baginya, korupsi merupakan bentuk kekurangan dalam sikap atau kemauan. Hal ini yang masih banyak ditemukan pada badan pemerintah hingga sekarang, menjadikan masalah korupsi masih merajalela.
Baca Juga: Indeks Optimisme 2025 Melemah, Dimensi Politik Jadi Sorotan
Sumber:
https://goodstats.id/publication/indeks-optimisme-2025-X2xNZ
https://fh.uajy.ac.id/berita/talkshow-hakordia-tindakan-nyata-melawan-korupsi