Saat ini layanan pesan-antar menjadi sistem praktis yang sangat memudahkan kegiatan sehari-hari. Hanya dengan satu aplikasi, kita bisa memesan apapun, dimanapun, dan dalam waktu kapanpun.
Efisiensi dan fleksibilitas yang ditawarkan layanan ini membuatnya sangat diminati banyak orang, terutama dalam memesan makanan.
Dilansir dari DataIndonesia.id, laporan Momentum Works mencatat Indonesia sebagai negara yang paling banyak melakukan layanan pesan-antar makanan (food delivery) di Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan tersebut, nilai penjualan bruto atau gross merchandise value (GMV) Indonesia adalah senilai 4,6 miliar US$ sepanjang tahun lalu.
Angka tersebut sebagian besar diperoleh dari penggunaan aplikasi GrabFood dan GoFood dengan proporsi masing-masing sebesar 50% dan 38%. Adapun urutan ketiga adalah berasal dari aplikasi ShopeeFood sebesar 12%.
Setelah Indonesia, negara kedua yang paling banyak melakukan layanan pesan-antar makanan atau food delivery adalah Thailand. Negara yang dijuluki Negeri Gajah Putih ini memiliki nilai GMV sebesar 3,7 miliar US$.
Menyusul Thailand, posisi ketiga diduduki oleh Filipina dan Singapura dengan GMV pesan-antar makanan yang sama-sama sebesar 2,5 miliar US$.
Negara di Asia Tenggara dengan nilai GMV terbesar keempat adalah Malaysia dengan GMV sebesar 2,4 miliar US$.
Adapun, pada urutan kelima, negara yang banyak melakukan layanan food delivery adalah Vietnam dengan GMV sebesar 1,4 miliar US$.
Sementara itu, secara keseluruhan, GMV layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara mencapai 17,1 miliar US$ pada tahun 2023.
Angka pertumbuhan GMV layanan pesan-antar makanan pada tahun 2023 tersebut masih sama dengan tahun 2022 yang sebesar 5%.
Walaupun mengalami peningkatan, pertumbuhan GMV ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada 2021 yang mampu mencapai 30% (year-on-year/yoy). Bahkan pertumbuhannya pada 2020 bisa mencapai 183% (yoy).