Indonesia Naik ke Peringkat 5 Indeks Persepsi Korupsi ASEAN 2024

Singapura raih skor IPK 84 dari 100, jadi yang tertinggi dan jauh melampaui negara lain di ASEAN.

Skor IPK Negara ASEAN 2024

Sumber: Transparency International
GoodStats

Transparency International merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2024, yang menunjukkan peningkatan skor Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia kini meraih skor 37, naik dari 34 pada 2023.

Dengan capaian ini, Indonesia berhasil duduk di peringkat lima dari sepuluh negara ASEAN yang dinilai dalam laporan tersebut (Brunei Darussalam tidak masuk daftar).

Singapura masih menjadi negara dengan skor IPK tertinggi di ASEAN, yakni 84 poin, jauh di atas negara lain di kawasan ini. Malaysia menyusul di posisi kedua dengan skor 50, diikuti oleh Timor Leste di peringkat ketiga dengan 44 poin.

Vietnam berada di urutan keempat dengan skor 40, hanya sedikit lebih tinggi dari Indonesia. Sementara itu, Thailand meraih 34 poin, disusul Laos dan Filipina yang sama-sama memperoleh 33 poin. Dua negara dengan skor terendah di ASEAN adalah Kamboja (21) dan Myanmar (16).

Secara global, Indonesia menempati peringkat ke-99 dari 180 negara yang disurvei. Di kawasan ASEAN, Singapura menduduki peringkat tertinggi secara global di posisi ketiga. Malaysia berada di peringkat ke-57, diikuti oleh Timor Leste (73), Vietnam (88), dan Indonesia (99).

Sementara itu, Thailand berada di urutan ke-107, sedangkan Laos dan Filipina menempati posisi ke-114. Di posisi terakhir, Kamboja dan Myanmar masing-masing berada di urutan ke-158 dan 168.

IPK sendiri merupakan indikator yang mengukur tingkat persepsi korupsi di sektor publik pada skala 0 hingga 100. Skor 0 mencerminkan tingkat korupsi yang sangat tinggi, sedangkan 100 menandakan pemerintahan yang bebas dari korupsi. Transparency menyusun laporan ini berdasarkan 13 sumber data dari 12 lembaga kredibel.

Proses penilaiannya dilakukan dengan metode ketat untuk memastikan konsistensi dari tahun ke tahun. Data dari berbagai sumber dinormalisasi dengan mempertimbangkan rata-rata dan standar deviasi berdasarkan tahun dasar 2012. Laporan ini menjadi salah satu acuan utama dalam menilai efektivitas kebijakan antikorupsi di berbagai negara.

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Membaik, Peringkat Ke-5 ASEAN

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook