Ini Dia Provinsi Paling Gemar Membaca pada 2024

Bali menjadi provinsi paling gemar membaca, dengan 69,52% penduduk usia 10 tahun ke atas membaca dalam seminggu terakhir.

10 Provinsi Paling Gemar Membaca

(Tahun 2024)
Ukuran Fon:

Membaca buku cerita, koran, majalah, atau materi pelajaran menjadi salah satu tolak ukur literasi masyarakat. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan fakta yang cukup mengejutkan. Pada tahun 2024, 53,09% penduduk Indonesia tercatat gemar membaca. Jumlahnya meningkat dari 2021 yang sebesar 51,1%.

Lebih lanjut, sepuluh provinsi dengan persentase penduduk yang paling gemar membaca tercatat cukup beragam, tersebar dari barat hingga timur Indonesia. Ukuran ini diperoleh dari persentase penduduk usia sepuluh tahun ke atas yang membaca (selain kitab suci) dalam seminggu terakhir sebelum survei dilakukan.

Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,52%, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduknya memiliki kebiasaan membaca yang baik. Di urutan kedua ada Jakarta dengan 65,20%, mencerminkan tingginya akses terhadap bahan bacaan di wilayah perkotaan.

Selain itu, Papua menduduki peringkat ketiga dengan 61,59%, sebuah pencapaian menarik karena menunjukkan peningkatan partisipasi literasi di wilayah timur Indonesia. Sumatra Barat berada di posisi keempat (60,90%), disusul oleh Kepulauan Riau (59,75%) dan Aceh (59,71%) yang keduanya juga menunjukkan tren positif dalam aktivitas membaca masyarakat.

Sementara itu, Sumatra Selatan (59,08%), DI Yogyakarta (58,85%), Kalimantan Selatan (58,28%), dan Bengkulu (58,2%) melengkapi daftar sepuluh besar.

Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa aktivitas membaca di Indonesia sudah mulai merata di berbagai daerah, meski masih terdapat ruang untuk peningkatan, terutama dalam memperluas akses bahan bacaan dan membangun budaya literasi yang berkelanjutan di seluruh wilayah.

Tingkat literasi yang baik dapat mendorong kemampuan berpikir kritis, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman. Bagi guru, orang tua, dan pembuat kebijakan, ini menjadi panggilan untuk memperkuat literasi. Tiga kelompok pemeran utama ini perlu menyediakan bacaan yang menarik, membangun budaya membaca di sekolah dan rumah, serta memfasilitasi akses di seluruh pelosok.

Data-data di atas memberi gambaran bahwa minat membaca masyarakat Indonesia tidak serendah yang sering dijelaskan. Meski masih perlu perbaikan di berbagai wilayah, tren positif di sejumlah provinsi menunjukkan bahwa semangat literasi mulai tumbuh dan menyebar. Kini, tantangannya bukan lagi sekedar meningkatkan angka membaca, tetapi juga membangun kebiasaan membaca yang bermakna—yakni membaca untuk memahami, berpikir kritis, dan menebar manfaat bagi sesama.

Baca Juga: Tingkat Kegemaran Membaca Indonesia Terus Naik

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjUyNSMy/persentase-penduduk-berumur-10-tahun-ke-atas-yang-membaca-dalam-seminggu-terakhir--selain-kitab-suci---persen-.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook