Data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perbandingan inflasi antar tahun mengungkap tingkat inflasi Indonesia, salah satunya tren inflasi tahunan atau year-on year (Y-on-Y). Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia mencapai 106,37 pada Mei 2024 dengan tingkat inflasi sebesar 2,84%.
Inflasi Y-on-Y Mei 2024 dipengaruhi oleh kenaikan harga berbagai kelompok pengeluaran di tanah air. Buktinya, sebanyak 10 dari 11 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks. Hanya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan saja yang mengalami penurunan.
Berdasarkan provinsi, inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah yang inflasinya mencapai 5,39% dan IHK sebesar 110,25.
Inflasi terendah terjadi di Provinsi Bangka Belitung dan Sulawesi Barat dengan tingkat inflasi 1,25%. Meski inflasinya sama, IHK Provinsi Bangka Belitung (104,27) berbeda dengan Provinsi Sulawesi Barat (105,46).
Berdasarkan kabupaten/kota, Nabire jadi kabupaten dengan tingkat inflasi tertinggi, yakni 7,58% dengan IHK mencapai 112,25. Terendah diraih Kabupaten Majene dengan inflasi sebesar 0,63 dan IHK 112,25.
Pada tahun sebelumnya, tingkat inflasi Y-on-Y Indonesia pada Mei 2023 mencapai 4,00% dengan IHK sebesar 114,84. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru dan Timika dengan tingkat inflasi 6,04%, serta IHK secara berurutan sebesar 121,80 dan 117,74.
Terakhir, inflasi Y-on-Y Indonesia pada Mei 2022 menyentuh 3,55% dan IHK sebesar 110,42. Tanjung Pandan jadi kota dengan inflasi tertinggi di tahun tersebut dengan nilai 2,24% dan IHK 116. Kota Gunungsitoli dan Tangerang tercatat memiliki inflasi terendah sebesar 0,05% dengan IHK masing-masing 110,63 dan 109,73.
Perbandingan tersebut menunjukkan inflasi Mei 2024 terbilang baik. Bahkan, pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Presiden RI Joko Widodo mengakuinya sebagai salah satu inflasi terbaik di dunia.
“Mei yang lalu, inflasi kita berada di angka 2,84%, ini salah satu yang terbaik di dunia. Kalau kita ingat di 9-10 tahun yang lalu, inflasi kita masih berada di angka 9,6% dan atas usaha keras kita berada di angka 2,84 (persen)," ungkap Jokowi, melansir Kompas.