Selain menjadi tempat tinggal, kota-kota besar turut berperan sebagai pusat ekonomi sebuah negara. Kota besar cenderung lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan dibanding kota kecil, sehingga perputaran ekonomi di kota besar dapat menjadi kekuatan sebuah negara.
Grup konsultan Z/Yen merilis laporan bertajuk “The Global Financial Centres Index 33”. Dalam laporan ini, Z/Yen memaparkan kota-kota yang menjadi pusat ekonomi dunia pada 2023.
Beberapa indikator yang menjadi penilaian pusat ekonomi dunia adalah perkembangan sektor kuangan, lingkungan bisnis, sumber daya manusia, infrastruktur dan reputasi suatu kota. Masing-masing indikator tersebut memiliki empat komponen dan hasil akhir merupakan kumulasi dari keempat indikator tersebut.
Dari 120 kota yang dinilai, kota-kota di Amerika Serikat masih mendominasi peringkat 10 besar. Beberapa kota Negeri Paman Sam yang berpengaruh kuat terhadap ekonomi dunia adalah New York, San Fransisco, Los Angeles, Chicago dan Boston.
Tidak hanya Amerika, kota-kota di kawasan Asia turut berperan besar dalam ekonomi dunia. Sejumlah kota Asia yang masuk ke dalam peringkat 10 besar adalah Singapura, Hong Kong, Shanghai dan Seoul. Hebatnya, peringkat Singapura dan Hong Kong tidak bergeser dari peringkat tahun lalu, yaitu masing-masing di peringkat ketiga dan keempat.
New York sebagai episentrum ekonomi dunia menjadi tempat untuk 330.000 pekerja di bidang jasa keuangan. Meski demikian, dilaporkan semakin banyak perusahaan keuangan yang memindahkan kantor pusatnya ke luar kota. Salah satu alasan utama memindahkan kantor pusat adalah pajak yang lebih rendah di bagian negara lain.
Meski belum masuk 10 besar, rupanya pengaruh Jakarta terhadap ekonomi dunia masih terbilang signifikan. Pasalnya, Jakarta menempati peringkat 100 besar, lebih tepatnya di urutan ke-83 dari 120 negara. Apabila membandingkan dengan peringkat tahun 2022, Jakarta berhasil naik 12 peringkat dalam kurun waktu satu tahun.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mempunyai pengaruh ekonomi yang cukup besar untuk dunia.