Keterwakilan perempuan pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 terus meningkat dibanding periode-periode sebelumnya. Data dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengungkap bahwa terdapat 128 perempuan yang lolos menjadi anggota DPR RI, atau setara 22,1% kursi.
Angka ini meningkat dibanding jumlah perempuan di DPR RI pada tahun 2014 yang berjumlah 118 orang, atau setara 20,5%. Kontribusi terbanyak DPR RI perempuan berasal dari Jatim I berjumlah 6 orang, disusul Bengkulu, Jabar I, Sulut, Jateng III, serta Jabar VII dengan masing-masing 4 orang.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2008, partai politik (parpol) peserta pemilu harus menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat. Diharapkan, 30% ini juga menjadi batas minimal keterwakilan perempuan di tingkat DPR RI.
Dari sisi partai politik, parpol dengan persentase perempuan lolos DPR RI tahun 2024 di atas 30% hanya ada di Nasdem. Dari 69 caleg Nasdem yang lolos ke Senayan, sebanyak 30,4% atau 21 orang diantaranya merupakan perempuan.
Pada posisi kedua, terdapat PDI-P dengan proporsi 24,5% (27 orang) caleg perempuan lolos Senayan, disusul Gerindra dengan 19 caleg perempuannya menjadi DPR RI, atau setara 22,1%.
PKB dan Demokrat memiliki persentase keterwakilan perempuan di atas 20% (14 dan 9 orang). Golkar dan PAN menyusul dengan persentase masing-masing di angka 19,6% (20 orang) dan 18,8% (9 orang).
Partai politik dengan persentase paling rendah ada di PKS. Partai ini memiliki keterwakilan perempuan di DPR RI sebanyak 9 orang, atau setara 17%.
Pengajar Hukum Pemilu di Universitas Indonesia Titi Anggraini menilai bahwa perempuan masih harus banyak menemui tantangan untuk terpilih menjadi anggota legislatif. Menurutnya, hal-hal seperti dana serta keterbukaan pemilih terhadap konsep kepemimpinan perempuan membuat hal tersebut semakin sulit.
”Ditambah lagi partai tidak optimal memberikan pengawalan, pendampingan, dan dukungan memadai bagi kerja-kerja pemenangan yang dilakukan caleg perempuan,” kata Titi dalam Kompas.