Sebagai negara yang berada di area endemis dengue, Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus ini menyerang manusia di berbagai rentang umur.
Selama periode tahun 2013-2022, jumlah kasus DBD tiap tahunnya berkisar antara 65-200 ribuan kasus. Ditahun 2013, data penyakit DBD mencapai 112.511 kasus, sedangkan 2014 jumlah kasusnya menurun hanya berkisar 100.347 kasus, dan di tahun 2015 berdasarkan data yang ada terdapat sebanyak 129.500 kasus.
Namun pada tahun 2016, terjadi lonjakan kasus DBD yang cukup tinggi hingga 204.171 kasus. Jumlah kasus ini merupakan angka tertinggi kasus DBD dalam kurun 10 tahun terakhir. Meski capai angka 200 ribuan kasus pada 2016, di tahun berikutnya 2017 dan 2018 jumlah kasus hanya 68.407 dan 65.602 saja.
Kasus DBD melonjak lagi pada 2019 capai angka 138.127 kasus yang kemudian berkurang pada 2020 hanya 108.303. Bahkan, pada tahun berikutnya yakni 2021 terjadi penurunan kasus hingga 32,12% menjadi 73.518 saja.
Meski alami penurunan di tahun sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 jumlah kasus DBD kembali naik di angka 131.265 kasus dengan angka kematian sebanyak 1.135 orang.