Jumlah Kematian Akibat Konflik Naik Hingga 72% di 2023

Pada tahun 2023, PBB mencatat jumlah kematian warga sipil akibat konflik naik hingga 72%.

Kenaikan Jumlah Kematian Warga Sipil Akibat Konflik

Sumber: United Nation
GoodStats

Berdasarkan The Sustainable Development Goals Report 2024 oleh United Nation (UN), jumlah kematian warga sipil akibat konflik pada 2023 tercatat naik hingga 72%, kenaikan tertinggi sejak tahun 2015.

Setahun sebelumnya, kenaikan jumlah kematian warga sipil akibat konflik tercatat sebesar 39%, separuh dari kenaikan di tahun 2023.

Pada 2023, korban sipil tewas telah melonjak hingga lebih dari 33 ribu. Selain itu, jumlah perempuan yang tewas dalam konflik meningkat untuk pertama kalinya sejak tahun 2015. Sebanyak 7 dari 10 kematian tercatat terjadi di Israel dan Palestina.

Pada tahun 2022, 2 dari 10 warga sipil yang tewas dalam konflik adalah perempuan dan 1 dari 10 adalah anak-anak. Pada tahun 2023 jumlahnya meningkat, sebanyak 4 dari 10 korban adalah perempuan dan 3 dari 10 adalah anak-anak. 

Angka-angka yang mengkhawatirkan ini menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian dan keamanan global masih panjang. Konflik harus diakhiri dan pihak-pihak yang berkonflik harus benar-benar mematuhi kewajiban kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional untuk melindungi kehidupan warga sipil.

Warga sipil yang tewas dalam konflik biasanya bukanlah pihak yang terlibat langsung. Ini menekankan sisi tragis dan brutal dari konflik yang tidak pandang bulu.

Salah satu prinsip dasar hukum kemanusiaan internasional adalah perlindungan terhadap warga sipil. Ketika warga sipil malah menjadi korban, hal ini menandakan kegagalan pihak yang bertikai untuk menghormati hukum tersebut serta ketidakmampuan komunitas internasional untuk melindungi hak warga sipil.

Baca Juga: Lebih dari Satu Tahun Serangan Israel ke Gaza

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook