Kelayakan Akses Air Minum dan Sanitasi di Negara-Negara ASEAN

Akses air bersih dan sanitasi layak merupakan salah satu tujuan SDGs yang harus dipenuhi untuk kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Persentase Populasi Pengguna Layanan Air Minum dan Sanitasi Dasar

Sumber: FAO 2022
GoodStats

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menetapkan SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai serangkaian tujuan demi mencapai kehidupan yang lebih layak dan berkelanjutan bagi seluruh orang di planet ini pada tanggal 25 September 2015. Salah satu tujuan SDGs pada nomor 6 berfokus pada akses air minum yang aman dan terjangkau bagi semua. Adanya akses air minum dan sanitasi yang layak dapat mendukung kesehatan serta memastikan kualitas hidup yang lebih baik.

Layanan air minum dan sanitasi memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan minimum agar layanan sanitasi dapat dikatakan layak adalah setidaknya memenuhi syarat sebagai layanan air minum dasar dan layanan sanitasi dasar.

WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme menyatakan bahwa layanan air minum dasar adalah air dari sumber yang layak serta dapat diakses dengan perjalanan pulang pergi selama 30 menit atau kurang. Layanan sanitasi dasar merujuk pada penggunaan satu fasilitas sanitasi layak untuk satu rumah tangga.

Untuk memenuhi kesejahteraan penduduknya, negara-negara di dunia membuat organisasi internasional dengan negara-negara lain agar dapat saling bekerja sama antar negara. Salah satu organisasi internasional tersebut adalah ASEAN. Organisasi ASEAN terdiri dari 11 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Adanya organisasi ini bertujuan untuk memajukan dan menyejahterakan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk dalam hal akses pada air minum dan sanitasi yang layak.

Rata-rata persentase penduduk yang dapat mengakses layanan air minum dasar di Asia Tenggara adalah 92,18%, sementara yang dapat mengakses layanan sanitasi dasar sebesar 86,09% pada tahun 2022.

Terdapat empat negara ASEAN dengan persentase di bawah rata-rata untuk penduduk dengan aksesibilitas layanan air minum dasar yaitu Timor Leste, Laos, Myanmar, dan Kamboja, sementara untuk layanan sanitasi dasar terdapat lima negara yaitu Filipina, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste. Selain negara-negara tersebut, akses negara lain telah berada di atas rata-rata.

99% penduduk dari keseluruhan populasi Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand memiliki akses pada layanan air minum dan sanitasi dasar. Ini berarti hampir seluruh populasi ketiga negara ini telah mendapat akses air minum dan sanitasi yang layak. Ketiga negara ini telah berhasil memenuhi kebutuhan dasar penduduknya dalam penyediaan layanan air minum dan sanitasi dasar dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

78% penduduk Kamboja memiliki akses pada air minum yang layak, menjadikan negara ini sebagai negara dengan persentase pengguna layanan air minum layak terendah di Asia Tenggara. Sedangkan persentase pengguna layanan sanitasi dasar terendah dipegang oleh Timor Leste dengan hanya 58% penduduk negara ini yang dapat mengakses layanan sanitasi dasar.

Negara-negara ASEAN cenderung memiliki persentase penduduk yang dapat mengakses air minum layak lebih besar dibandingkan dengan persentase penduduk yang dapat mengakses sanitasi layak.

Hal ini dapat terlihat pada persentase penduduk yang dapat mengakses layanan air minum dasar berada di atas 77%, sementara yang dapat mengakses layanan sanitasi dasar berada di atas 57%.

Aksesibilitas layanan sanitasi dasar perlu ditingkatkan agar dapat setara dengan akses layanan air minum dasar, tidak mencemari sumber air yang ada, serta meningkatkan kesejahteraan keseluruhan penduduk negara-negara anggota ASEAN.

Baca Juga: 9% Sekolah Dasar di Indonesia Alami Krisis Air Bersih

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook