Kembalinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Prabowo memberikan dorongan baru bagi perekonomian Indonesia. Rekam jejaknya sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia dan pengalaman panjang sebagai Menteri Keuangan, membuat Sri Mulyani memiliki kredibilitas global yang mampu meningkatkan kepercayaan internasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) yang signifikan. Pada 2020, FDI mencapai US$28,66 miliar dan terus naik menjadi US$31,09 miliar pada 2021. Puncaknya pada 2022, FDI melonjak menjadi US$45,6 miliar, dan semakin menguat pada 2023 dengan mencapai US$50,27 miliar.
Hal ini juga dijelaskan oleh Ariesy Tri Mauleny dalam Kajian Policy Brief, Badan Keahlian DPR RI, peningkatan ini sebagian besar terkait dengan kebijakan fiskal pro-bisnis di bawah kepemimpinan Sri Mulyani, termasuk insentif pajak dan pengurangan birokrasi yang menciptakan lingkungan investasi yang stabil dan menjanjikan.
Selain itu, dalam Ringkasan Eksekutif Kementerian PPN/Bappenas tahun 2023, lonjakan FDI juga berperan dalam peningkatan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Pada 2020, di tengah masa pandemi, pemerintah menerbitkan SBN sebesar Rp1.644 triliun, yang digunakan untuk menutupi defisit APBN dan mendanai stimulus ekonomi. Meskipun pada 2021 dan 2022 penerbitan SBN menurun menjadi Rp1.207 triliun dan Rp1.043 triliun, pemerintah tetap mengandalkan instrumen ini untuk membiayai infrastruktur dan reformasi ekonomi.
“Menurut saya memang justru sangat positif, terutama bagi investor di Surat Berharga Negara (SBN). Jadi, investor asing kalau mau beli SBN tentu saja melihat siapa sosok bendahara negaranya.” ujar Chief Economist and Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dalam Media Day: October 2024 bertajuk Fostering Stability: Positive Inflation Impact and Safeguarding the Capital Market di Jakarta (17/10) mengutip Antara.
Stabilitas inflasi Indonesia berada di kisaran 5-6%, menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif untuk investasi. Pengelolaan utang yang baik juga menjadi faktor kunci dalam menjaga kepercayaan investor. Lonjakan Foreign Direct Investment (FDI) berdampak positif pada Surat Berharga Negara (SBN), yang dianggap sebagai instrumen investasi yang menarik.
Keberhasilan kebijakan ekonomi yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani juga berkontribusi pada persepsi positif terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Dalam konteks ekonomi global yang penuh tantangan, SBN tetap menjadi pilihan utama bagi investor.
Baca Juga: 7 Besar Sektor Ekonomi dengan Investasi Dalam Negeri Tertinggi