Kesadaran Masih Rendah, Mayoritas Anak Muda Belum Tentukan Pilihan pada Pileg 2024

Berdasarkan survei GoodStats, mayoritas pemilih belum menentukan siapa caleg yang akan dipilih pada pemilu 2024.

Persentase Sudah/Belum dalam Menentukan Pilihan Caleg

Sumber: GoodStats
GoodStats

Pemilu legislatif (pileg) tidak kalah penting dengan pemilu presiden (pilpres) pada gelaran pemilu 14 Februari 2024 nanti. Akan tetapi, pengetahuan para pemilih muda tentang para calon anggota legislatif masih minim.

Pada dasarnya, lembaga legislatif memiliki tugas utama untuk merumuskan undang-undang serta mengawasi pelaksanaan undang-undang yang telah diresmikan.

Sejatinya lembaga legislatif memegang peranan yang krusial dalam mewujudkan serta mengawal aspirasi rakyat. Oleh karena itu, penting untuk memilih anggota legislatif yang dapat mewakili suara rakyat dan membuat rumusan undang-undang yang menyejahterakan rakyat.

Pada pemilu mendatang, pemilih tidak hanya dapat menentukan presiden dan wakil presiden untuk Indonesia selama lima tahun mendatang, tetapi juga para anggota lembaga legislatif. Masyarakat akan memilih anggota legislatif untuk DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta DPD RI. 

Di tengah sorotan masyarakat yang tertuju sepenuhnya kepada para capres dan cawapres, kesadaran untuk menentukan pilihan dalam pileg masih rendah. Hal ini tampak pada survei GoodStats, Pemilu 2024 dalam Kacamata Anak Muda. 

Mayoritas pemilih berencana menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024, tetapi sebagian besar pemilih belum menentukan siapa caleg yang akan dipilih. Sebanyak 75% pemilih mengaku belum menentukan pilihan untuk DPR RI. 

Pada DPRD Provinsi, 82% pemilih juga belum menentukan pilihannya. Sementara pada DPRD Kota/Kabupaten dan DPD RI, masing-masing terdapat 79% dan 83% pemilih yang tidak tahu siapa yang akan dipilih untuk mewakili mereka di lembaga legislatif.

Dibandingkan dengan kampanye capres-cawapres, kampanye serta informasi terkait para calon anggota legislatif tampak minim. Padahal, para caleg ini lah yang akan banyak berurusan langsung dengan aspirasi masyarakat di daerah pemilih. 

Akses terhadap informasi identitas, visi-misi dan program kerja, serta rekam jejak kurang tersebarluaskan dengan baik. Hal ini membuat para pemilih, terlebih kalangan anak muda yang banyak mengakses informasi dari internet, cenderung belum menentukan pilihannya pada pemilu mendatang.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook