Kilas Balik Kesiapan Ketahanan Pangan Indonesia: Kerawanan Pangan Makin Turun

Penurunan prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat di Indonesia pada tahun 2020-2023 menunjukkan komitmen dalam mencapai ketahanan pangan.

Prevalensi Penduduk dengan Kerawanan Pangan Sedang Atau Berat 2017-2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Tanggal 16 Oktober 2024 dirayakan sebagai hari pangan sedunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia.

Peringatan hari pangan sedunia bertepatan dengan tanggal dibentuknya Food and Agriculture Organization (FAO), sebuah organisasi di bawah naungan PBB yang berfokus pada sektor pangan dan agrikultur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun ini, FAO mengusung tema “right to foods for a better life and a better future” yang berarti “hak atas pangan untuk kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik”.

Pangan adalah salah satu bentuk hak asasi manusia yang harus terjamin kebersihan dan kandungan gizinya bagi mereka yang mengonsumsinya. Namun, hingga saat ini, Indonesia masih mengalami kerawanan pangan.

Kerawanan pangan sedang dan berat diukur dengan Food Insecurity Experience Scale (FIES). Skala pengalaman yang diukur adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan dalam jumlah yang cukup, ketidakmampuan untuk mengonsumsi makanan yang berkualitas dan beragam, pengurangan porsi atau frekuensi makan dalam sehari, dan kondisi ekstrim merasa lapar karena tidak mendapatkan makanan sama sekali. 

Klasifikasi skor FIES meliputi “rawan pangan ringan atau khawatir” dengan skor <4, “rawan pangan sedang” yaitu ketika seseorang mengurangi kualitas atau kuantitas makanan dengan skor 4-6, dan “rawan pangan parah” ketika seseorang tidak makan untuk periode tertentu dengan skor 7-8.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat di Indonesia menunjukkan tren yang menurun dari tahun 2020-2023. Tahun 2023 tercatat prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat sebesar 4,5%, turun sebesar 0,35% dari tahun 2022. 

Penurunan ini juga selaras dengan perhitungan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan/Food Security and Vulnerability Atlas tahun 2024 yang menunjukan jumlah daerah rentan rawan pangan menurun sebesar 12% menjadi 62 kabupaten/kota dari tahun sebelumnya. 

“Saya juga mengajak semua pihak untuk mengambil peran dalam membangun masa depan agar setiap orang dapat meningkatkan hak atas pangan. Pemerintah perlu mengintegrasikan hak atas pangan di seluruh kebijakan dan program sistem pangan untuk memastikan akses yang sama terhadap pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman,” ujar Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy pada acara Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2024 (15/10/2024), dikutip dari Kompas.

Penurunan prevalensi penduduk dengan kerawanan sedang atau berat menunjukkan pencapaian yang perlu ditingkatkan agar seluruh masyarakat Indonesia senantiasa memiliki akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan beragam.

Baca Juga: Data Keamanan Pangan di Negara ASEAN: Indonesia Posisi Berapa?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook