Data terbaru menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki jumlah Asisten Rumah Tangga (ART) yang mengalami gangguan jiwa tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Dengan jumlah 156.561 ART yang mengalami gangguan jiwa, Jawa Barat menempati posisi teratas, jauh melampaui provinsi-provinsi lainnya seperti Jawa Timur yang mencatat 130.527 ART dan Jawa Tengah dengan 118.016 ART.
Sementara itu, DKI Jakarta memiliki 33.472 ART yang mengalami gangguan jiwa, dan Sumatra Utara mencatat 48.409 kasus, yang merupakan jumlah tertinggi di luar Pulau Jawa. Provinsi-provinsi lain seperti Riau, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Banten masing-masing memiliki angka di bawah 40.000 kasus.
Tingginya angka ART dengan gangguan jiwa di Jawa Barat menggarisbawahi tantangan besar dalam kesehatan mental di provinsi tersebut. Beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya angka ini meliputi tekanan dan beban kerja tinggi yang sering kali dialami oleh ART.
Tuntutan fisik dan emosional yang tinggi, jam kerja yang panjang, dan kurangnya waktu istirahat menjadi penyebab utama stres yang berkelanjutan.
Selain itu, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai merupakan masalah signifikan. Banyak ART yang tidak memiliki akses atau tidak menyadari adanya layanan dukungan kesehatan mental yang tersedia bagi mereka.
Ketidakstabilan ekonomi dan rendahnya pendapatan juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental ART. Ketidakpastian keuangan, utang, dan biaya hidup yang tinggi dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
Lebih lanjut, banyak ART yang bekerja jauh dari keluarga dan teman-teman mereka, sehingga mereka mungkin merasa kesepian dan terisolasi. Kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk masalah kesehatan mental dari ART.
Semua faktor di atas pada akhirnya saling berinteraksi dan berkontribusi pada kondisi kesehatan mental ART di Jawa Barat, menekankan perlunya perhatian serius dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: 1 dari 3 Remaja Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental