Berdasarkan data United Nation AIDS (UNAIDS), pengidap HIV secara global mencapai 39,9 juta jiwa di 2023. Pengidap HIV terbaru tercatat sebanyak 1,3 juta jiwa. Adapun wilayah Afrika Timur dan Selatan menyumbang jumlah kasus tertinggi, sebesar 20,8 juta jiwa.
Berikutnya, benua Asia menyumbang sekitar 6,7 juta jiwa penderita HIV, dan disusul kembali dari Afrika Barat dan Tengah dengan total 5,1 juta jiwa.
Sebaliknya, Karibia dan Timur Tengah-Afrika Utara menjadi benua dengan jumlah kasus terendah, masing-masing sekitar 340 ribu dan 210 ribu kasus.
Secara global, terdapat 1,3 juta kasus HIV baru di 2023, 44% di antaranya terjadi di kalangan perempuan dan anak perempuan. Bahkan, di kawasan Afrika sub-Sahara, perempuan dan anak perempuan menyumbang 62% dari semua kasus HIV baru. Setiap minggu, 4.000 gadis remaja dan perempuan muda berusia 15–24 tahun, terinfeksi HIV secara global pada 2023, dan 3.100 di antaranya terjadi di Afrika sub-Sahara.
Dilansir dari laman WHO, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak diobati, HIV dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), tahap akhir dari infeksi HIV yang ditandai dengan penurunan kekebalan tubuh.
HIV ditularkan melalui, kontak darah (misalnya, penggunaan jarum suntik bersama), hubungan seksual tanpa pelindung, dan genetik (dari ibu ke anak saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Baca Juga: Diprediksi Tembus 500 Ribu Kasus, Berikut Provinsi dengan Kasus HIV dan AIDS Tertinggi di Indonesia