Lebih dari 7 Ribu Gempa Bumi Guncang Indonesia pada 2024

BPS mencatat telah terjadi 5.727 peristiwa gempa bumi berkekuatan kecil dengan magnitudo di bawah 4,0 M pada tahun 2024, ini kemungkinan menurut ahli.

Frekuensi Gempa Menurut Kekuatan Magnitudo di Indonesia

(Tahun 2024)
Ukuran Fon:

Indonesia sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia dikenal rawan gempa bumi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat gempa bumi dengan magnitudo kecil mendominasi aktivitas seismik di tanah air sepanjang tahun 2024.

Adapun magnitudo merupakan ukuran yang menunjukkan besar energi yang dilepaskan gempa bumi. Semakin tinggi magnitudo, maka semakin besar guncangan dan dampak yang ditimbulkan. Namun, efek yang dirasakan masyarakat juga dipengaruhi jarak dari pusat gempa dan kondisi tanah di sekitarnya.

Tercatat sebanyak 5.727 gempa kecil dengan magnitudo di bawah 4,0 M terjadi di Indonesia pada 2024. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas aktivitas gempa bersifat ringan dan sering kali tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Gempa kategori ini umumnya hanya dirasakan oleh sebagian masyarakat di sekitar episentrum atau bahkan tidak terasa sama sekali, namun tetap penting untuk dipantau karena mencerminkan dinamika aktivitas tektonik yang tinggi di wilayah Indonesia.

Sementara itu, gempa dengan magnitudo menengah, yaitu berkekuatan 4,0-5,0 M tercatat terjadi sebanyak 1.587 kali. Gempa menengah berpotensi menimbulkan kerusakan ringan, terutama pada bangunan yang tidak tahan gempa, serta sering kali dirasakan oleh masyarakat.

Adapun gempa berkekuatan di atas 5,0 M yang digolongkan dalam kategori besar telah terjadi sebanyak 128 peristiwa sepanjang 2024. Meski jumlahnya relatif kecil dibanding gempa kecil dan menengah, kategori ini memiliki potensi dampak yang jauh lebih besar, baik dari segi kerusakan infrastruktur maupun risiko korban jiwa.

Pola ini menegaskan bahwa Indonesia lebih sering diguncang gempa dengan magnitudo kecil hingga menengah yang tentunya tetap membutuhkan kesiapan mitigasi bencana yang serius. Gempa kecil bisa berpotensi menjadi gempa besar yang lebih berbahaya.

Periset Bidang Geologi Gempa Bumi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mudrik R. Daryano mengungkapkan terdapat dua kemungkinan dalam kejadian gempa kecil. Pertama, gempa kecil tersebut hanya berupa pelepasan energi sesar dalam skala kecil yang kemudian berhenti begitu saja. Kedua, gempa kecil mungkin saja menjadi bagian dari rangkaian proses yang suatu saat diikuti oleh gempa lebih besar.

“Hingga saat ini, ilmu kebumian belum mampu memprediksi dengan pasti skenario mana yang akan terjadi. Karena itulah, sikap paling bijak yang bisa dilakukan adalah tetap waspada dan menyiapkan langkah mitigasi sejak dini,” jelasnya, Jumat (29/8/2025).

Untuk itu, diperlukan kerja sama antara pemangku kebijakan untuk terus melakukan riset, pemetaan, dan edukasi kepada publik mengenai sesar aktif yang berpotensi menimbulkan kejadian gempa bumi selanjutnya, sebagai upaya memitigasi bencana tektonik langganan Indonesia ini.

Baca Juga: Sulawesi Jadi Pulau Paling Sering Dilanda Gempa Dangkal 2024

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjUzMCMy/frekuensi-gempa-berdasarkan-kekuatan-menurut-pulau-di-indonesia---magnitudo-.html

https://www.brin.go.id/news/124632/penelitian-paleoseismologi-ungkap-jejak-gempa-purba-magnitudo-7-di-sesar-lembang?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook