Program internet gratis sempat menjadi topik diskusi yang menarik dalam debat Pemilihan Presiden 2024. Calon Presiden Ganjar Pranowo mengusulkan program ini untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Sementara, Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, terutama bagi masyarakat miskin dapat terpenuhi.
Prof. Dr. Nugroho, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, menyatakan bahwa internet gratis relevan untuk mengatasi ketimpangan akses internet yang masih terjadi.
“Internet gratis mengatasi ketimpangan pengguna antar perorangan, seiring orang atau individu tidak bisa menggunakan internet karena tidak mampu membayarnya,” tulisnya di Kompas.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah seberapa mendesak program internet gratis ini bagi masyarakat, serta bagaimana pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan layanan tersebut. Untuk menjawab hal ini, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melakukan survei terkait perilaku masyarakat dalam menggunakan internet ketika menjumpai WiFi gratis di ruang publik.
Hasil survei menunjukkan bahwa 42,69% responden menggunakan internet gratis untuk streaming video. Aktivitas ini menjadi yang paling banyak dilakukan. Sementara itu, 31,99% responden memanfaatkan WiFi gratis untuk bekerja atau belajar, diikuti oleh 30,29% yang menggunakannya untuk mengunduh atau mengunggah berkas. Sebanyak 16,00% responden menggunakan WiFi gratis untuk bermain game, dan 8,38% lainnya menggunakannya untuk keperluan rapat daring.
Survei ini berlangsung dari 18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024 dengan melibatkan 8.720 responden dari berbagai daerah di Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator terlatih, dengan margin of error tercatat sebesar 1,1%.
Baca Juga: 10 Kota Wisata dengan Kecepatan Internet tertinggi, Ada yang dari Indonesia?