Menelusuri Tren Jumlah Tahanan Anak di Indonesia Tahun 2020-2024

Terdapat 1.639 Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) pada tahun 2023 di tanah air.

Tren Jumlah Tahanan Anak di Indonesia, 2020-2024

Sumber: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
GoodStats

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) merupakan unit pelaksanaan teknis yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan, perawatan, pembinaan, serta pengawasan terhadap anak yang termasuk dalam kategori berhadapan dengan hukum dan dijatuhi pidana atas perbuatan yang diperbuat.

Berdasarkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), jumlah tahanan anak atau dikenal dengan Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) memiliki tren yang cukup beragam setiap tahunnya. Berdasarkan jenis kelamin, anak laki-laki mendominasi sebagai tahanan anak dibandingkan anak perempuan yang berhadapan dengan hukum.

Dalam kurun waktu lima tahun, yakni 2020-2024 data yang dihimpun per tanggal 23 Oktober 2024, tren fluktuasi dengan jumlah tertinggi terdapat pada tahun 2023 sebesar 1.639 andikpas. Rinciannya, sebanyak 1.617 anak berjenis kelamin laki-laki, dan 22 anak berjenis kelamin perempuan.

Sementara itu, jumlah anak yang berada di LPKA secara nasional paling sedikit terjadi pada tahun 2021. Ditjenpas memaparkan sebanyak 1.365 anak didik pemasyarakatan menjalani beragam kegiatan positif selama menjalani masa hukuman. Pembagian secara jenis kelamin pada tahun ini masih didominasi oleh anak laki-laki, dengan jumlah 1.348 serta 17 anak dengan jenis kelamin perempuan.

Beragam alasan yang berkaitan dengan hukum sehingga anak menjalani kegiatan di LPKA. Anak didik yang berusia dari 12 hingga 18 tahun akan melaksanakan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan dengan pemberian Pendidikan dan pelatihan, serta menghapus citra negatif kepada Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas).

Salah satu kegiatan tersebut dilaksanakan oleh LPA Kelas II Palangka Raya. Kepala LPKA Kelas II Palangka Raya Ngadi mengatakan Anak Binaan LPKA harus dibekali dengan keterampilan dasar yang kelak akan menjadi bekal dalam menghadapi dunia pasca keluar dari LPKA.

“Kami berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, anak binaan akan lebih siap untuk menghadapi dunia di luar LPKA dan memiliki keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka di masa depan nantinya,” terang Ngadi, Selasa (30/4) mengutip Antara.

Baca Juga: Maluku Jadi Provinsi dengan Persentase Anak Muda Tertinggi 2023

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook