Masalah sampah di dunia seolah tak pernah ada habisnya. Sebagai negara penghasil sampah terbanyak ke-5 di dunia pada tahun 2020 silam, sudah sewajarnya bagi masyarakat Indonesia untuk mulai mengambil tindakan serius terkait pengolahan sampah. The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 mengungkapkan bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 65 juta ton sampah per tahun.
Melansir data yang dihimpun Jakpat, 57,4% penduduk Indonesia memilih menyerahkan sampah mereka untuk diangkut oleh petugas yang bersangkutan tanpa diolah terlebih dahulu. Mayoritas masyarakat Indonesia masih kurang paham tentang cara mengolah sampah yang benar agar tidak mencemari lingkungan sebelum dibuang. Hal inilah yang masih menjadi PR bagi Indonesia.
Sebanyak 31,1% penduduk memilih untuk membakar sampah. Sampah yang dibakar biasanya adalah sampah sisa makanan, kertas bekas, pakaian bekas, kardus, dan lain-lain. Tidak semua jenis sampah dapat dibaka, sebut saja kaleng, logam, keramik, plastik, hingga kaca.
28,1% masyarakat Indonesia memilih untuk membuang sampah ke TPS begitu saja. Meski begitu, 14,4% penduduk memilih untuk membawa sampah ke tempat daur ulang khusus (bank sampah). Sebanyak 11,1% juga memilih untuk mendaur ulang sampah dengan dijadikan sebagai kompos. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memilih untuk membuang sampah sembarangan ke Sungai atau selokan.