Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi teh nasional pada 2022 tercatat sebanyak 136.800 ton dengan total luas area perkebunan teh 100.500 hektare. Secara nasional, terdapat 9 provinsi produsen teh lokal, dengan seluruhnya berada di Pulau Jawa dan Sumatra.
Jawa Barat, konsisten sejak 2021, menjadi produsen terbesar teh Indonesia. Meski menurun dibanding dengan tahun 2021, produksi teh provinsi dengan ibu kota Bandung ini mencapai 91.600 ton pada 2022. Jumlah ini hampir setara 67% produksi teh nasional.
Dengan produksi teh 17.600 ton, Jawa Tengah menempati urutan kedua, disusul Sumatra Utara dan Sumatra Barat dengan produksi 9.700 ton dan 5.800 ton. Ketika produksi teh provinsi lainnya melemah pada 2022, ketiga provinsi ini justru meningkat sekitar 100-300 ton dibanding dengan tahun 2021.
Jambi dan Sumatra Selatan masing-masing memproduksi 5.800, 4.400, dan 3.100 ton teh pada 2022. Tidak ketinggalan, provinsi Bengkulu dan Jawa Timur tercatat memproduksi sekitar 2 ribu ton teh.
Produsen teh terakhir Indonesia adalah dipegang oleh D. I. Yogyakarta yang pada 2022 berhasil memproduksi sekitar 200 ton teh.
Sangat disayangkan provinsi Banten yang pada 2021 memproduksi 100 ton teh, pada 2022 tidak tercatat menghasilkan teh.
Di sisi lain, produksi teh nasional yang dihitung dalam bentuk daun kering ini tergolong menurun sekitar seribu ton dibanding dengan produksi 2021. Hal ini sejalan dengan menurunnya luas perkebunan teh sebesar 1.600 hektare di tahun yang sama.
Lebih dari itu, penelitian Manumono (2022) juga memprediksi produksi teh Indonesia akan semakin menurun hingga 2026 nanti.