World Health Organization atau WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai keadaan sejahtera di mana seseorang dapat mampu mengenali kekuatan dirinya, mengatasi tekanan dalam kesehatan yang normal, bekerja keras, dan dapat berkontribusi bagi masyarakat.
Situs William Russell merilis daftar negara dengan sejumlah faktor yang meliputi waktu yang disediakan untuk luang dan perawatan pribadi, rata-rata waktu yang dihabiskan untuk bersantai, ruang hijau, rata-rata suhu, rata-rata curah hujan, serta anggaran pemerintah untuk kesehatan mental.
Dengan skor indeks maksimal 10, Swedia meraih peringkat pertama dengan skor 7,13. Dari enam indikator, Swedia memiliki skor tertinggi pada banyaknya ketersediaan ruang hijau di negaranya.
Kemudian Jerman dan Finlandia menyusul di peringkat ke-2 dan ke-3 sebagai negara terbaik dalam segi kesehatan mentalnya. Pemerintah Jerman menghabiskan 11,3% untuk pemeliharaan kesehatan mental warganya, membuat Jerman meraih skor 6,60. Sedangkan Finlandia yang meraih skor indeks 6,47 memiliki skor tertinggi dalam hal ketersediaan ruang hijaunya.
Perancis menempati peringkat keempat dengan indeks skor 6,47. Pemerintah Perancis menjadi pemerintah dengan anggaran tertinggi untuk kepedulian terhadap mental health dengan persentase 15%.
Kemudian, Belanda menutup jajaran lima besar negara dengan pemeliharaan mental health terbaik di dunia. Belanda meraih indeks skor 6,27. Meskipun jam yang disediakan untuk perawatan pribadi tergolong kecil, namun rata-rata waktu bersantai yang dimiliki oleh warga Belanda mencapai 16,1 jam.
