Nilai Ekspor Kacang Hijau Naik 50%, Bagaimana yang Lain?

Nilai ekspor kacang hijau naik lebih dari 50% mencapai US$39,3 juta di 2023 dengan tujuan utama di negara-negara di Asia dan Timur Tengah.

Nilai Ekspor Tanaman Pangan Strategis 2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statsitik)
GoodStats

Pada tahun 2023, nilai ekspor komoditas strategis tanaman pangan Indonesia menunjukkan tren yang bervariasi. Data ekspor terbaru menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan pada komoditas kacang hijau, namun beberapa komoditas lain mengalami penurunan nilai ekspor yang cukup tajam. Komoditas-komoditas tersebut adalah beras, jagung, kacang tanah, dan kedelai, yang masing-masing berperan penting dalam perdagangan internasional Indonesia dan memiliki dampak langsung pada ekonomi pertanian.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor beras tahun 2023 mencapai US$1.792.792, turun sebesar 7,39% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan harga di pasar internasional atau meningkatnya kebutuhan dalam negeri yang mengurangi pasokan untuk ekspor. 

Jagung mengalami penurunan paling signifikan, yaitu 99,06%, dengan nilai ekspor yang hanya mencapai US$465.293. Penurunan drastis ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan dalam negeri, terutama untuk sektor pakan ternak, sehingga pasokan jagung yang tersedia untuk diekspor berkurang.

Berbeda dengan komoditas lain, nilai ekspor kacang hijau mengalami kenaikan signifikan sebesar 50,28%, dengan total mencapai US$39.277.768. Permintaan internasional yang tinggi, terutama dari negara-negara di Asia dan Timur Tengah, menjadi alasan utama di balik peningkatan ini. Pertumbuhan ekspor kacang hijau yang pesat menjadi sinyal positif bagi para petani dan eksportir kacang hijau, serta menunjukkan bahwa komoditas ini memiliki daya saing yang baik di pasar global.

Nilai ekspor kacang tanah pada tahun 2023 adalah US$4.266.872, turun sebesar 15,13%. Penurunan ini dapat dengan peningkatan produksi negara-negara kompetitor atau adanya perubahan preferensi pasar internasional.

Kedelai mencatat penurunan nilai ekspor yang signifikan sebesar 85,09%, dengan total ekspor hanya mencapai US$1.163.728. Kedelai merupakan bahan utama dalam industri pangan domestik seperti tahu dan tempe, sehingga tingginya permintaan dalam negeri menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penurunan nilai ekspor.

Baca Juga: Dominasi China dalam Hubungan Dagang Ekspor RI

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook