Beberapa negara di benua Asia terkenal sebagai produsen kopi dalam jumlah besar, tak terkecuali Indonesia. Meski jumlah yang diproduksinya belum bisa mengalahkan negara Asia lain, sebut saja Filipina dan Vietnam, tapi Indonesia berhasil melakukan ekspor besar-besaran ke berbagai negara.
Berdasarkan data Statista mengenai nilai ekspor kopi Indonesia pada 2023, total nilai ekspor kopi saat itu tercatat mencapai sekitar US$916 miliar. Sayangnya, angka ini turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar US$1,1 miliar.
Dari ratusan negara, ada 10 yang jadi tujuan ekspor kopi Indonesia tertinggi. Di samping itu, nilai ekspor senilai US$342,3 miliar ada pada negara lain yang tak diidentifikasi dalam data.
Data mengungkap bahwa Amerika Serikat jadi target utama ekspor kopi RI dengan nilai ekspor mencapai US$215,5 miliar. Indonesia pun berhasil mengekspor volume kopi sebesar 36,62 ribu ton ke sana.
Negara kedua yang jadi target ekspor RI adalah Mesir. Nilai ekspor di negara ini tercatat US$84,53 miliar dan volume kopi yang dikirim mencapai 32,05 ribu ton.
Posisi ketiga diraih Jepang dengan nilai ekspor kopi Indonesia mencapai US$63,03 miliar dan 15,32 ribu ton volume kopi ditujukan ke sana.
Selanjutnya, nilai ekspor kopi Indonesia ke Malaysia mecapai US$60,54 miliar, menjadikan Malaysia negara keempat dalam daftar. Total volume kopi yang ditujukan ke negara tersebut adalah sebesar 22,68 ribu ton.
Di posisi kelima ada Italia dengan nilai ekspor kopi tercatat US$43,8 miliar, sedangkan volume kopi ekspornya sebesar 18,12 ribu ton.
Jerman menduduki peringkat keenam dengan nilai ekspor mencapai US$32,91 miliar. Volume kopi yang ditujukan ke Jerman tercatat 9,46 ribu ton.
Posisi ketujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh diisi secara berurutan oleh Belgia (US$19,53 miliar), Kanada (US$19,42 miliar), Rusia (US$17,35 miliar), dan Inggris (US$17 miliar).
Adapun volume kopi yang diekspor ke negara-negara tersebut tercatat 7,41 ribu ton di Rusia, 4,34 ribu ton di Inggris, 3,43 ribu ton di Belgia, dan 2,82 ribu ton di Kanada.