Konsumsi akhir energi di Indonesia sebesar 4.768.74 TeraJoule pada tahun 2021 mengalami penurunan relatif jika dibandingkan dengan konsumsi energi pada tahun 2020, yakni sebesar 4.918.723 TeraJoule.
Berdasarkan data dari publikasi Neraca Energi Indonesia 2017-2021, konsumsi ini didasarkan pada konsumsi untuk sektor energi dan konsumsi bukan untuk sektor energi ditambah dengan nilai energi yang tercecer dalam penyaluran atau pengangkutan.
Sementara itu, produksi energi primer cenderung mengalami trend peningkatan. Nilai produksi energi primer terus meningkat dari 17.749.368 TeraJoule pada 2017 hingga mencapai 20.894.709 TeraJoule pada 2019. Trend ini sempat mengalami penurunan pada tahun 2019, ketika nilai produksi energi primer turun ke angka 19.345.510. Namun, pada tahun 2021 nilai ini kembali mengalami peningkatan dan berada pada angka 20.364.817 TeraJoule.
Di sisi lain, nilai impor dan ekspor energi juga turut mengalami peningkatan. Impor energi pada tahun 2021 tercatat mengalami peningkatan sebesar 461.853 TeraJoule dibanding tahun sebelunnya. Sedangkan ekspor energi pada tahun yang sama, mengalami peningkatan sebesar 308.689 TeraJoule.
Adapun nilai impor energi Indonesia pada tahun 2021 adalah sebesar 2.313.733 TeraJoule sedangkan nilai ekspor energi Indonesia pada tahun 2021 adalah sebesar 11.981.363 TeraJoule.