Pengangguran di Jakarta Sentuh 355 Ribu Orang, Mayoritas Usia Muda

Berdasarkan laporan BPS, 70% pengangguran di Jakarta merupakan usia muda (15-29 tahun) dan mayoritas lulusan SMA.

Persentase Pengangguran di DKI Jakarta Menurut Kelompok Umur

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Angkatan kerja di Indonesia setiap tahunnya sangat melimpah. Sayangnya, lapangan pekerjaan yang tersedia sering kali sangat minim sehingga tidak mampu menyerap seluruh tenaga kerja yang ada. Inilah yang membuat dunia kerja kian kompetitif. Mereka yang tidak mampu bersaing terpaksa mesti menganggur.

Kondisi menganggur tentu menjadi momok bagi angkatan kerja lantaran. Tidak adanya sumber penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan mengakibatkan penurunan standar hidup. Lebih jauh lagi, tingginya tingkat pengangguran juga berdampak pada berkurangnya kesejahteraan masyarakat luas dan lesunya perekonomian negara.

Mengingat berbagai dampak buruk akibat pengangguran tersebut, pemerintah pusat dan daerah berupaya menekan tingkat pengangguran. Salah satu daerah yang menunjukkan kinerja positif dalam meminimalisasi tingkat pengangguran adalah DKI Jakarta.

Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, angkatan kerja di Jakarta per Agustus 2023 mencapai 5,43 juta orang, meningkat sebanyak 175 ribu orang dibandingkan periode sebelumnya. Dari angka tersebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta menyentuh 6,53% atau 355 ribu orang.

TPT di Jakarta tersebut lebih rendah dibandingkan tiga periode sebelumnya. Semasa Covid-19 melanda, tepatnya pada Agustus 2020, pengangguran di Jakarta melonjak hingga 573 ribu orang.

Dengan kata lain, jumlah pengangguran sudah berkurang sebanyak 218 ribu orang sejak saat itu sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi. Meskipun demikian, angkanya masih belum melampaui TPT sebelum pandemi yang sebesar 339 ribu orang.

Kendati jumlahnya konsisten menurun, muncul persoalan baru terkait pengangguran di Jakarta. Pasalnya, dari 355 ribu pengangguran yang ada, sebanyak 70,37% atau 249 ribu merupakan pengangguran berumur muda (15-29 tahun). 

Jika dibandingkan dengan angkatan kerja di kelompok umur 15-29, persentase pengangguran berusia muda mencapai 17,59%. Dengan kata lain, terdapat 17 pengangguran di antara 100 angkatan kerja berumur 15-29 tahun. Pengangguran muda di Jakarta ini didominasi oleh lulusan SMA, proporsinya mencapai 33,71%.

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi mengapa banyak usia muda yang menganggur, seperti ketidaksesuaian kompetensi yang diperoleh selama sekolah atau pelatihan dengan kebutuhan industri, mahalnya biaya untuk menimba ilmu yang berkualitas di pendidikan tinggi, dan makin sempitnya lapangan pekerjaan yang terbuka.

Untuk mengurangi pengangguran muda di Jakarta, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta akan mengutamakan usia 19-24 tahun dan lulusan SMA/SMK sebagai peserta pelatihan kerja. Khusus bagi lulusan SMK, Dinas akan membina, memberikan penyuluhan. dan mengadakan bursa kerja khusus di lembaga SMK agar mereka lebih siap bekerja dan peluang terserap pasar kerja pun tinggi. 

Baca Juga: Simak! Tingkat Pengangguran Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook