Peradaban manusia telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir. Meskipun belum sempurna, peradaban manusia modern telah menghasilkan berbagai penemuan yang meningkatkan kualitas hidup.
Peradaban manusia modern pun terbukti dapat bertahan dari bencana pandemi COVID-19, capaian tersebut menunjukkan bahwa manusia modern memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi bencana yang tidak pasti. Meski begitu, peradaban manusia modern dibangun di atas ketimpangan ekonomi, sehingga sebagian kelompok manusia belum mendapatkan akses terhadap kehidupan yang lebih berkualitas.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, isu ketimpangan ekonomi merupakan isu yang paling dikhawatirkan di berbagai negara di dunia. Faktor utama yang dianggap paling berpengaruh adalah sistem politik yang digerakkan oleh orang kaya. Dari survei yang dilakukan di 36 negara ini, setidaknya 60% responden menganggap pengaruh orang kaya dalam mendorong ketimpangan sangatlah besar, dan setidaknya 26% menganggap masalah tersebut cukup besar.
Sistem edukasi yang bermasalah turut menjadi isu, dipandang sangat besar oleh setidaknya 48% responden dan cukup besar oleh 33% responden. Setelahnya, sebanyak 75% responden menganggap ketimpangan ekonomi diakibatkan oleh beberapa orang yang memiliki peluang yang lebih besar ketika lahir dibandingkan yang lainnya.
Beberapa responden menilai ketimpangan ekonomi lahir dari beberapa orang yang bekerja lebih keras dari yang lainnya. Otomasi pekerjaan manusia dianggap pendorong utama ketimpangan ekonomi oleh 64% responden. Terakhir, faktor diskriminasi terhadap golongan atau ras tertentu juga turut berkontribusi terhadap tingginya ketimpangan ekonomi saat ini.
Angka di atas merupakan median dari hasil survei di 36 negara, metode, ukuran sampel, dan waktu pelaksanaan survei dapat berbeda-beda di setiap negara. Target jumlah responden umumnya berada di rentang 900 hingga lebih dari 2.000 orang.
Pemilihan responden dilakukan menggunakan metode berbasis probabilitas dan menarget orang dewasa non-institusional (tidak terikat institusi atau lembaga manapun) di atas 18 tahun. Umumnya survei di setiap negara dilakukan dengan wawancara melalui telepon atau tatap muka.
Baca Juga: Ketimpangan Ekonomi dan Kesempatan Kerja Jadi Isu yang Paling Dipedulikan Gen Z